Pelonggaran penguncian wilayah (lockdown) di sejumlah negara akibat pandemi corona membuat harga minyak mentah menguat hal ini membuat permintaan bahan bakar beranjak naik.

dikutip dari databoks, harga minyak dunia meningkat pada Kamis (22/5) dan berada di level tertinggi sejak Maret lalu. Harga minyak Brent mencapai US$ 35,95 per barel dan west texas intermediate (WTI) juga meningkat ke level US$ 33,99 per barel. Harga kedua jenis minyak tersebut menghijau sejak Kamis (14/5) pekan lalu.

Setelah bebera bulan terakhir jatuh akibat pandemi corona, Permintaan minyak ini menunjukkan penguatan Meningkatnya harga minyak berkaitan erat dengan permintaan minyak yang mulai naik setelah sejumlah negara melonggarkan kebijakan lockdown. Selain itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga melakukan pemangkasan pasokan, sehingga harga minyak dapat merangkak naik.

Namun, pasar tetap berhati-hati lantaran pandemi corona masih jauh dari selesai. Di sisi lain, klaster-klaster infeksi baru muncul di beberapa negara yang telah melonggarkan lockdown.

“Harga minyak naik signifikan sejak kemarin berkat penilaian situasi yang lebih baik oleh Badan Energi Internasional (IEA),” ujar Commerzbank dalam sebuah catatan.

IEA memperkirakan persediaan minyak mentah global turun sekitar 5,5 juta barel per hari (bph) pada paruh kedua 2020. Secara tahunan, IEA memprediksi permintaan minyak turun 8,6 juta bph. Namun, angka penurunan itu lebih kecil 690 ribu bph dibandingkan prediksi bulan lalu.

Selain itu, Badan Informasi Energi AS mengatakan persediaan minyak mentah mereka turun tiba-tiba atau tak terduga. Ini mengurangi risiko bahwa harga akan anjlok pada akhir kontrak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *