PJB Kembangkan Co-Firing Manfaatkan EBT, Apa Itu?

0
686

PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) mulai melakukan Go Live Komersial Co-Firing Biomassa PLTU Paiton 2 x 400 MW. Langkah ini dilakukan untuk memperkokoh diri sebagai pionir dalam melakukan akselerasi pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Penggunaan energi berupa Biomassa merupakan salah satu potensi energi terbesar di dunia. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk mewujudkan target Bauran Energi Nasional. Kementrian ESDM sendiri melihat potensi energi biomassa Indonesia, secara teoritis diperkirakan mencapai sekitar 32 Gigawatt (GW).

Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara menuturkan, keunggulan dari inovasi Co-Firing ini adalah pengurangan penggunaan fossil fuel power plant menjadi green power plant. Sehingga mengurangi emisi SOx dan NOx, mendukung target bauran EBT 23% pada 2025 tanpa diperlukan investasi pembangkit EBT baru yang memerlukan CAPEX cukup besar.

“Ini adalah salah satu inovasi untuk mengurangi pemanasan global yang terjadi di dunia,” kata Iwan, Jumat (12/6/2020).

Ia melanjutkan, PT PJB telah melakukan riset biomassa sejak 2017 dengan beberapa Lembaga riset nasional, perguruan tinggi dan OEM Boiler manufacture dalam studi biomassa. Pihaknya mulai melakukan pengujian Co-Firing ini sejak September 2019 pada pilot project di PLTU Paiton.

Saat ini, katanya, PT PJB sudah berhasil melakukan pengujian di lima PLTU yakni Paiton, Rembang, Indramayu, Ketapang dan Tenayan dengan jenis boiler yang berbeda serta tiga jenis biomassa yang berbeda pula yakni wood pellet, cangkang sawit, dan saw dust.

“Co-Firing menawarkan aspek positif bagi lingkungan di industri kelistrikan. Kami sangat berharap inovasi ini dapat diterapkan di seluruh pembangkit listrik di Indonesia,” ungkapnya.

Co-Firing sendiri menjadi solusi tepat dalam menjaga bumi agar terwujud Indonesia yang lebih hijau. Sehingga tetap bisa dihuni dengan nyaman oleh semua generasi ke depannya.

Direktur Mega Project PLN Muhammad Ikhsan Asaad mengatakan, PT PJB berhasil melaksanakan uji coba Co-Firing. Langkah CoFiring ini sendiri akan dilaksanakan di 52 unit PLTU PLN dengan total kapasitas 18.184 MW sehingga dengan 5% penggunaan biomass diharapkan sekitar 900 MW PLTU dikonversi menjadi EBT.

Co-Firing sendiri merupakan proses penambahan biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial ke dalam boiler batubara eksisting tanpa modifikasi yang significant. Sehingga Melalui metode Direct Cofiring bio pellet dicampur melalui peralatan penggiling dan pengumpan. Dilanjutkan dengan proses pencampuran dengan batubara ke dalam boiler yang sama untuk dibakar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here