Optimalkan EBT dan Bioenergi, Upaya Pertamina Tekan Emisi Karbon

0
596
EBT

PT Pertamina (Persero) telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) serta bahan bakar minyak (BBM) yang lebih ramah lingkungan. Upaya ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk menciptakan masa depan energi yang berkelanjutan dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia, sejalan dengan visi transisi energi nasional.

Dalam acara Carbon Neutrality and Mobility Event yang diselenggarakan oleh Toyota Indonesia di Gambir Expo, Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran pada 14 Februari 2025, Senior Vice President Technology Innovation Pertamina, Oki Muraza, mengungkapkan bahwa proyek Flare Gas to Power merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan gas buang (flare gas) menjadi energi listrik. Teknologi ini, yang dikembangkan melalui kerja sama dengan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), tidak hanya meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga berkontribusi signifikan dalam penurunan emisi karbon, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan ekosistem biofuel yang berkelanjutan.

Oki Muraza menjelaskan bahwa Pertamina terus mengembangkan tiga produk utama untuk mendukung kebutuhan energi domestik. Produk tersebut meliputi bioetanol yang dicampurkan dengan gasoline, renewable diesel (HVO) yang digunakan sebagai campuran untuk diesel, dan Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk sektor aviasi. Selain itu, perusahaan juga tengah mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, termasuk upaya untuk mendaur ulang baterai dan mempersiapkan proyek Hydrogen Refueling Station sebagai bagian dari pengembangan hidrogen, di mana produksi green hydrogen di Ulubelu telah direncanakan dengan kapasitas 100 kg per hari.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengapresiasi inisiatif Pertamina dalam mengembangkan BBM yang lebih ramah lingkungan, termasuk penerapan SAF dan pelaksanaan program B40 yang telah tersalurkan sekitar 12 juta kilo liter. Menurutnya, inovasi biofuel yang dilakukan Pertamina merupakan langkah penting dalam mendukung transisi energi serta pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya terkait dengan energi bersih dan penanganan perubahan iklim.

Pertamina, sebagai perusahaan pemimpin dalam transisi energi, berkomitmen untuk terus mendorong program-program inovatif yang berdampak langsung pada pencapaian SDGs dan target Net Zero Emission 2060. Seluruh upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional perusahaan, sehingga diharapkan dapat membawa manfaat lingkungan, sosial, dan ekonomi bagi Indonesia di masa depan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here