T Pertamina Patra Niaga terus memperkuat program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dengan mendorong ribuan nelayan dan petani di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, agar memanfaatkan teknologi energi ramah lingkungan. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi lokal melalui inovasi hijau yang melibatkan masyarakat.
Pertamina Patra Niaga mengimplementasikan tiga program unggulan: Bu Petra (Budidaya Perikanan Terintegrasi), Pinky Rudal (Pengering Padi Siasat Perubahan Iklim), dan Pepes Sega K Cap. Seluruh program dirancang menjawab tantangan perubahan iklim, mengurangi emisi, serta menekan biaya produksi bagi petani dan nelayan.
Program Bu Petra, yang dibina Fuel Terminal Lomanis di Desa Sidamukti, menggunakan panel surya untuk menggerakkan kincir air dan memanfaatkan limbah plastik rumah tangga sebagai bahan bakar mesin pencetak pelet ikan. Sepanjang 2025, kelompok PUR 123 berhasil memanen 263 kilogram ikan dan menekan biaya pakan lewat mesin waste to pellet, sembari memberdayakan sekitar 100 warga.
Di sektor pertanian, Pinky Rudal—alat pengering padi berbasis energi terbarukan binaan Fuel Terminal Maos—memangkas waktu pengeringan gabah dari tiga hari menjadi beberapa jam. Ratusan petani kelompok Kawista merasakan peningkatan kualitas gabah, harga jual yang lebih tinggi, dan penurunan kerugian panen akibat curah hujan tak menentu.
Sementara itu, Pepes Sega K Cap hasil inisiasi Integrated Terminal Cilacap telah mengolah 13,5 ton ikan rucah menjadi pelet ramah lingkungan. Inovasi alat Senopati mempersingkat proses sortir ikan dan sampah dari tiga jam menjadi satu jam, sedangkan alat Sega Raharja menghemat biaya pakan nelayan hingga Rp1,16 juta per bulan. Program ini mulai dirasakan manfaatnya oleh 980 nelayan Kelurahan Kutawaru; sebanyak 135 kilogram mikroalga juga diolah menjadi campuran pelet, menambah nilai ekonomis sumber daya lokal.
Heppy Wulansari menekankan bahwa keberhasilan program tidak hanya terlihat pada perbaikan kualitas lingkungan, tetapi juga pada peningkatan pendapatan masyarakat. “Kami bergerak bersama masyarakat menciptakan solusi nyata yang berdampak ekologis dan ekonomis. Pembangunan berkelanjutan harus dibangun dari bawah,” ujarnya, Rabu (12/6/2025).
Pertamina Patra Niaga berharap inisiatif berbasis energi terbarukan ini mampu menjadi model replikasi di daerah lain, sekaligus memperkuat komitmen perusahaan dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh operasional.Alat