Memanfaatkan Energi Surya untuk Mencapai Target Transisi Energi di Indonesia
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target yang ambisius dalam upaya memangkas emisi karbon sebesar 358 juta ton pada tahun 2030. Hingga saat ini, capaian yang telah dicapai mencapai lebih dari 95 juta ton, menunjukkan komitmen pemerintah dalam menghadapi perubahan iklim. Namun, masih diperlukan kerja keras, kontribusi, dan sinergi dari seluruh pihak, terutama dalam sektor energi, untuk mencapai sisa target yang ada.
Salah satu langkah yang diambil untuk mencapai target ini adalah dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) yang memiliki potensi besar untuk membangkitkan energi sebesar 3.600 gigawatt. Dari total potensi EBT tersebut, sekitar 3.300 gigawatt berasal dari Solar Photovoltaic (PV). Namun, pada tahun 2022, pemanfaatan Solar PV baru mencapai sekitar 300 megawatt atau sekitar 0,03 persen dari potensi yang ada.
Andriah Feby Misna, Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan, mengungkapkan bahwa capaian ini masih jauh dari harapan. Untuk itu, diperlukan upaya yang lebih besar agar target transisi energi dapat tercapai. Pemerintah menargetkan untuk memanfaatkan EBT dari Solar PV sebesar 23-25 persen pada tahun 2025, yang saat ini masih berada pada kisaran 12,3 persen. Dalam jangka panjang, pemerintah juga memiliki proyeksi ambisius untuk mencapai nol emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, dengan membangun sekitar 708 gigawatt EBT, di mana 400 gigawatt di antaranya berasal dari Solar PV.
Dalam perjalanan menuju target tersebut, peran Solar PV sangat penting. Diharapkan bahwa pada tahun 2060, sekitar 60 persen dari pembangkit energi akan didukung oleh Solar PV. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memanfaatkan energi surya untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional yang berdampak negatif pada lingkungan.
Memanfaatkan energi surya tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon, tetapi juga memberikan manfaat lainnya. Dengan memperluas penggunaan energi surya, Indonesia dapat mengurangi ketergantungannya pada impor bahan bakar fosil, mengurangi biaya energi jangka panjang, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong inovasi teknologi di sektor energi.
Untuk mencapai target transisi energi yang ambisius, diperlukan langkah-langkah konkret. Pemerintah perlu melibatkan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat, dalam mendukung pengembangan infrastruktur energi surya. Selain itu, pengembangan kebijakan yang mendukung investasi dalam sektor energi terbarukan juga merupakan langkah penting.
Dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, serta komitmen yang tinggi dalam memanfaatkan energi surya, Indonesia dapat mewujudkan target transisi energi yang berkelanjutan dan berkontribusi secara signifikan dalam mengurangi emisi karbon global.