Jakarta, Seputar Energi – Dalam acara Jakarta Energy Forum 2020 dengan tema “The Future of Energy” di kawasan Jakarta Selatan, Senin (2/3/2020) Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk menghasilkan listrik dari energi terbarukan.
“Sekarang potensi untuk sumber terbarukan jumlahnya besar, untuk jadi tenaga listrik bisa menghasilkan 700 Gigawatt,” ujarnya
Energi Terbarukan yang apabila bisa diterapkan secara masif di Indonesia, lanjut Arifin bisa memotong biaya listrik 15% sampai 20%, yang jelas ini akan menguntungkan bagi Indonesia.
Sumber yang bisa dijadikan energi terbarukan di Indonesia juga cukup berlimpah, misalnya saja potensi dari tenaga bio.
“Potensi tenaga bio, ini merupakan advantage bagi kita kalau kita ingin memanfaatkannya. Prosepek untuk berkecimpung di bidang energi terbuka lebar, tergantung bagaiman kita bisa mencermati dan menggelutinya,” jelasnya.
Dikutip dari CNBCIndonesia, Januari lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang menitikberatkan kepada agenda pembangunan pembangkit listrik 35.000 Mega Watt. Mayoritas bahan bakar untuk pembangkit listrik tersebut berasal dari batubara. Namun, RUEN masih memberikan ruang kepada pengembangan energi terbarukan sebesar 23% hingga 2025.
Oleh kerena itu, lanjut Arifin, Indonesia pelu memanfaatkan sumber-sumber yang ada. Pasalnya untuk bisa mencapai target bauran energi terbarukan 23% selama 5 tahun cukup berat.
“Untuk mencapai 23% dalam tempo 5 tahun dibutuhkan usaha-usaha yang kuat dan bisa direspon dengan baik [oleh semua kalangan],” tuturnya.
Dalam mendorong energi terbarukan bisa tumbuh dan berkembang di Indonesia, kebijakan dalam bentuk Perartuan Presiden (Perpres) sedang disusun. Arifin berharap kebijakan ini bisa direspon dengan baik oleh para pelaku yang bergerak di bidang energi.
“Mudah-mudahan kebijakan ini bisa direpson dengan baik, dan kita terus melakukan sosialisasi dengan seluruh pihak secara intens,” jelasnya.
Dirjen EBTKE Kementerian ESDM FX Sutijastoto mengatakan draft Perpres mengenai bauran energi terbarukan sudah ada di tangan Presiden Jokowi dan tinggal ditandatangani.
“[Perpres] sudah di Presiden dan tingga ditandatangani. Draftnya baru disetorkan kepada Setneg [Sekretariat Negara],” jelasnya.