Site icon Seputar Energi

Strategi Meningkatkan Produksi Migas, Badan Litbang ESDM Usulkan 8 Prioritas

Demi mempercepat target produksi minyak bumi nasional satu juta barel per hari, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendorong program pengembangan atau Plan of Development (PoD) potensi lapangan minyak dan gas bumi di tanah air.

Diungkapkan Arifin, Indonesia diketahui memiliki potensi 128 cekungan eksisting yang masih perlu dieksplorasi. Di sisi lain, masih memiliki area potensial untuk dieksplorasi, yakni play yang belum dipetakan dengan baik dan belum dikembangkan diantaranya stratigraphic traps, fracture basement, gas biogenik dan migas non konvensional yang memiliki sumber daya prospektif sangat besar, sekitar 302,83 billion barel oil (BBO) dan 1.528,54 triliun cubic feet (TCF).

“Perlu ada upaya eksplorasi baik pada lapangan lama (mature) dan daerah baru yang masih segar (fresh) dengan menerapkan metode, teknologi dan konsep baru guna mempercepat produksi minyak,” kata Arifin dalam keterangan resmi Kementerian ESDM, di Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Lebih lanjut Arifin juga meminta dilakukan pemutakhiran data-data migas agar lebih bisa memberikan gambaran potensi migas yang jelas kepada investor. Selain itu, perlunya reaktivasi dan evaluasi sumur-sumur minyak tua yang sudah tidak berproduksi dengan optimal.

“Segera evaluasi dan reaktivasi kurang lebih 13.000 sumur yang masih under performed misal karena produksi air tinggi, shut-in yang tersebar di Indonesia, untuk dapat kembali diproduksikan,” imbuh Arifin.

Berdasarkan data Badan Penelitian dan Pengembangan (Badan Litbang) ESDM, saat ini ada 757 lapangan migas eksisting yang sebagian besar statusnya sudah mature dan mengalami depleted (penurunan) produksi. Sebagai solusinya, Badan Litbang ESDM mengusulkan delapan kegiatan prioritas sebagai tindak lanjut arahan Menteri ESDM untuk mengejar target peningkatan produksi migas nasional.

Dikatakan Kepala Badan Litbang ESDM Dadan Kusdiana, delapan usulan kegiatan prioritas tersebut ialah optimasi primary dan secondary lapangan Blok Rokan, Tertiary Chemical EOR lapangan Minas, reaktivas sumur-sumur under performed, pengembangan Undeveloped Discoveries dan Idle Fields, eksorasi migas non konvensional (shale hydrocarbon dan oil sands), eksplorasi segar, persiapan kontrak terminasi wilayah kerja migas dan pemutakhiran data migas.

“Badan Litbang ESDM akan membantu Pertamina dalam melakukan reaktivasi sumur yang masih under performed, baik identifikasi maupun teknis lebih lanjut,” ujar Dadan.

Dadan menambahkan, Badan Litbang ESDM akan mengoordinasikan pembuatan task force terkait kajian gas biogenik dengan target hingga discovery (menemukan cadangan), dan akan berkoordinasi untuk melakukan pemutakhiran data migas dengan Pusat Data dan Teknologi Informasi ESDM, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Badan Geologi, SKK Migas dan PT Pertamina.

“Sinergi ini diharapkan dapat menghasilkan Roadmap Rencana Kerja Kolaborasi Percepatan Data Interpretasi membangun Data Subsurface System,” tandas Dadan.

sumber asli: idxchannel.com