Energi terbarukan merupakan sumber energi alami dari alam yang dapat digunakan secara bebas dan tidak terbatas.
Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) DR Surya Darma, Dipl Geotherm Tecnology mengatakan, jaman sekarang energi masih bersumber energi fosil. Dia memproyeksikan di tahun 2050 beberapa negara akan beralih menggunakan energi terbarukan.
“Tahun 2050 hampir semua negera membuat dan menuju program energi terbarukan. Jerman misalkan 2038 seratus persen energi terbarukan”, Ujar Surya Darma, pemateri di Workshop Energi Terbarukan, Mongabay, Senin (13/07)
Surya Darma juga memberikan gambaran bahwa energi terbarukan bakal eksis. Kapasitas energi alam ini jauh lebih tinggi dibandingkan energi fosil/batu bara.
“Energi paling eksis adalah energi terbarukan. Bahkan kedepannya itu yang paling eksis adalah energi matahari. Energi matahari itu kapasitasnya 10.000 kali dibandingkan energi yang kita gunakan sekarang” Ujar Alumni ITB Bandung itu, Senin (13/07).
Dikutip dari situs mongabay, Indonesia memiliki kekayaan energi terbarukan, seperti angin, matahari, air, panas bumi, arus laut dan panas bumi dengan potensi bisa mencapai 442 GW. Namun sayangnya, kekayaan yang berlimpah ini seakan terabaikan. Kapasitas terpasang baru 9,32 GW atau hanya sekitar 2%. Pemenuhan energi Indonesia, 92% fosil, 8% energi terbarukan.
Surya Darma memprediksi Indonesia akan beralih ke energi terbarukan tapi bukan sekarang. Delimatis ini menjadi pembicara hangat setiap ruang diskusi energi terbarukan.
“Indonesia pun bakal menuju ke sana tapi sekarang delimatis. Karena kita sekarang punya gas, punya minyak dan bagaimana kalau kita beralih ke energi terbarukan”, tutup Surya Darma, Senin (13/07).