Politeknik Kementerian Perindustrian/kemenperin membuka program studi energi terbarukan untuk terus mendorong pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor industri melalui optimalisasi pelaksanaan pendidikan vokasi.
“Melalui salah satu perguruan tinggi yang kami miliki, yaitu Politeknik Akademi Teknologi (ATI) Padang, Kemenperin berkomitmen mengembangkan keilmuan energi terbarukan dengan membuka program studi (prodi) Diploma IV, yaitu Teknologi Rekayasa Bioproses Energi Terbarukan,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Eko SA Cahyanto lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Eko mengungkapkan, program studi baru di Politeknik ATI Padang tersebut diharapkan menghasilkan tenaga kerja yang kompeten pada bidang industri, khususnya energi terbarukan yang bisa langsung diserap oleh industri.
“Yang terpenting, Kemenperin akan memberikan beasiswa bagi mahasiswa Angkatan pertama program studi teknologi terbarukan di Politeknik ATI Padang,” tuturnya.
Energi terbarukan kini amat dibutuhkan sebagai upaya untuk mengatasi semakin menipisnya ketersediaan sumber energi fosil.
Saat ini, energi terbarukan menjadi isu besar yang berpotensi mengubah peta geopolitik energi dunia. Kemajuan teknologi dan penurunan biaya teknologi membuat energi terbarukan tumbuh lebih cepat daripada sumber energi lainnya.
“Bahkan, beberapa teknologi energi terbarukan, seperti biodiesel atau bioethanol, sudah kompetitif dengan bahan bakar fosil,” imbuh Kepala BPSDMI.
Melihat potensi yang besar di bidang teknologi energi terbarukan, Eko mengajak calon mahasiswa untuk bergabung dengan program Diploma IV Teknologi Rekayasa Bioproses Energi Terbarukan di Politeknik ATI Padang.
Pendaftaran mahasiswa dapat dilakukan melalui program Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis) yang dapat diakses melalui website www.jarvis.poltekatipdg.ac.id hingga 24 Agustus 2020.
Jarvis sendiri merupakan inovasi dari BPSDMI untuk memfasilitasi peserta dalam pendaftaran mahasiswa baru perguruan tinggi di bawah Kemenperin.
Dengan adanya Jarvis, pendaftaran mahasiswa di seluruh politeknik milik Kemenperin menjadi terpusat dan dapat diakses dari seluruh Indonesia.
“Kami yakin industri yang memanfaatkan dan bergerak pada bidang energi terbarukan ini akan semakin berkembang dan peluang kerja di sektor tersebut terbuka lebar,” katanyanya.