Ratusan emak-emak di Desa Guning Kembang, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar aksi protes karena kena dampak debu dari truk batu bara. Aksi protes itu dilakukan dengan menutup dan memblokir Jalan Lintas Tengah Sumatera.
Maya Farida warga sekitar mengatakan, aktivitas angkutan batu bara ini memberikan dampak membayakan bagi warga setempat, terutama debu yang keluar hingga ke pemukiman warga.
“Kira-kira sudah 12 tahun kami menghirup debu dari baru bara ini. Rumah kami kotor dan tak berhenti menyapu lantai,” katanya, Selasa (29/9).
Maya bilang, sejumlah warga ada yang mengalami dampak kesehatan karena debu ini. Untuk itu pihaknya berharap agar ada solusi bagi masyarakat.
Demikian dikatakan salah satu warga lainnya, Ana mengatakan, hingga kini belum ada kompensasi yang mereka peroleh dari sejumlah perusahaan batu bara yang melintas. “Tidak ada kompensasi yang kami terima,” katanya.
Sejumlah emak-emak ini menyebutkan, akan melakukan aksinya hingga Bupati Lahat Cik Ujang bisa turun ke lokasi untuk mengakomodir seluruh aspirasinya. “Kami belum bubarkan diri, sebelum Bupati Lahat Cik Ujang menemui kami kesini untuk mengakomodir semua keluhan kami,” timpal Ana.
Sementara itu, puluhan anggota kepolisian berusaha mengurai kemacetan di lokasi. Emak-emak yang menggelar aksi protes terus menyuarakan keluhannya.