Pemerintah menargetkan produksi minyak dan gas bumi nasional pada tahun ini tidak turun dari pencapaian tahun 2020 lalu. “Kami bertekad, pada tahun 2021 ini produksi migas nasional no decline,” ujar Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Fatar Yani Abdurrahman melalui siaran pers, Jumat, 22 Januari 2021.
Ia mengatakan pihaknya akan terus mengawal langkah untuk mewujudkan target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (Bscfd) dapat tercapai pada 2030. Salah satunya dengan mempertahankan tingkat produksi migas nasional pada 2021.
Pada tahun ini SKK Migas mematok target lifting minyak yang sama seperti tahun lalu, yakni sebesar 705.000 bph. Sedangkan lifting gas dipatok sebesar 5.638 juta standar kaki kubik per hari (MMScfd).
Untuk memastikan tidak terjadi penurunan produksi migas nasional, SKK Migas bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) berupaya harus melaksanakan kegiatan yang secara masif, agresif, dan efisien mengingat harus terdapat tambahan produksi sekitar 40.000 bpd yang tergerus karena penurunan produksi secara alamiah di lapangan-lapangan produksi.
Pada 2021, SKK Migas menargetkan akan melakukan kegiatan pengeboran 616 sumur pengembangan. Jumlah itu meningkat dari realisasi pada 2020 yang hanya 240 sumur.
Sedangkan untuk kegiatan workover, SKK Migas menargetkan sebanyak 615 sumur, sedangkan kegiatan well service mengalami peningkatan menjadi 26.431 sumur atau naik 11 persen dari tahun sebelumnya.
Melalui kegiatan-kegiatan ini, SKK Migas berharap industri hulu migas dapat menjaga tingkat produksi dasar yang akan berkontribusi terhadap pencapaian target produksi 1 juta BOPD (barrel oil per day). “Dan 12 Bscfd (Billion standard cubic feet per day) pada 2030,” ucap Fatar.