Pasokan batu bara PT PLN (Persero) untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sempat terhambat pada awal tahun ini akibat kondisi cuaca ekstrem di wilayah pemasok.
Merespons hal tersebut, industri hulu minyak dan gas bumi (migas) menambah pasokan gas bumi melalui pipa maupun gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) untuk memenuhi kebutuhan PLN.
Deputi Keuangan dan Monetisasi, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Arief S Handoko mengatakan, sebanyak 3 kargo LNG dari Kilang LNG Bontang akan dikirimkan pada akhir Februari dan Maret 20
Selain itu, ada tambahan 70 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) gas bumi yang dikirim melalui pipa yang dialirkan dari wilayah-wilayah kerja di Sumatera dan Jawa untuk dipasok ke pembangkit PLN.
“Tidak mudah merealisasikan ini dalam waktu singkat. Namun demikian terwujudnya tambahan pasokan ini membuktikan komitmen penuh semua pihak untuk membantu PLN,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Jumat (26/2/2021).
Sementara itu, Direktur Energy Primer PLN, Rudy Hendra mengatakan, penambahan ini merupakan langkah strategis untuk terus menjaga pemenuhan pasokan listrik bagi pelanggan sekaligus meningkatkan serapan gas bumi nasional.
“Oleh karena itu, kami menyampaikan apresiasi SKK Migas yang telah mendukung penambahan serapan gas ini,” ujarnya.
Rudy menambahkan, saat ini PLN tengah menjalankan program gasifikasi untuk 55 pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) untuk mengkonversi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) jenis High Speed Diesel (HSD) menjadi gas.
“Kami sangat berharap program gasifikasi bisa diakselerasi, baik untuk pembangkit yang sudah operasi maupun pembangkit yang saat ini dalam tahap konstruksi, agar bisa secara paralel disiapkan infrastruktur gasnya,” ucapnya.