Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos menyebut pupuk berbahan baku batu bara hasil inovasi perusahaan asal Indonesia akan segera diproduksi di Nigeria.
Realisasi tersebut merupakan hasil penandatanganan perjanjian kerja sama antara PT Saputra Global Harvest (SGH) dari Indonesia dengan MAAIC & MAAH dari Nigeria. Perjanjian tersebut membahas mengenai rencana produksi dan pemasaran pupuk batu bara Saputra Futura di Nigeria.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Kasan mengatakan dalam kerja sama ini, Indonesia mendapatkan hak royalti pemanfaatan teknologi Saputra dan Nigeria menjadi penyedia bahan baku batu bara.
“Kemendag sangat menyambut baik penandatanganan ini. Kami harap, selanjutnya, para perwakilan terus mendampingi dan menindaklanjuti kerja sama yang telah terjalin,” kata Kasan dalam siaran pers, Selasa (17/3/2021).
Kepala ITPC Lagos Hendro Jonathan optimis pupuk Saputra Futura yang akan diproduksi di Nigeria akan diterima dengan baik dan menjadi penentu perubahan dengan kualitas nutrisi yang tinggi. Tentunya, dengan harga yang lebih kompetitif.
Kerja sama SGH dan MAAIC & MAAH diawali sejak Februari 2021 melalui pengiriman sampel pupuk yang diaplikasikan pada lahan pertanian padi dan sayuran di negara bagian Jigawa. Jika hasil panen yang diperkirakan pada Mei 2021 berlangsung baik, selanjutnya akan dilakukan pembelian pupuk senilaiUS$40.000 oleh MAAIC & MAAH Ltd.
“Potensi kerja sama ini akan semakin terbuka di masa depan. Produksi pupuk Saputra Futura dengan menggunakan bahan baku batu bara Nigeria menghasilkan harga pupuk yang lebih kompetitif di Nigeria,” kata Hendro.
Pendiri PT SGH Umar Hasan Saputra menerangkan salah satu keunggulan produk pupuk batu bara adalah kemampuannya dalam mengembalikan 26 nutrisi ke dalam tanah. Pupuk yang diproduksinya pun telah dipatenkan di Amerika Serikat.
“PT SGH memiliki target jangka panjang untuk memproduksi hingga 600 ton pupuk per tahun bekerja sama dengan pabrik pupuk di Nigeria,” ujarnya.
Secara umum, perkiraan kebutuhan pupuk Nigeria mencapai 1,8 juta ton per tahun untuk 3 juta hektare total luas lahan pertanian. Saat ini, sebanyak 80 persen pertanian di Nigeria menggunakan pupuk kimia (NPK) dan sisanya menggunakan pupuk urea.