PT Pertamina (Persero) berencana terus memperluas wilayah pelaksanaan Program Langit Biru (PLB).
PLB merupakan program edukasi melalui promosi yakni Pertalite Harga Khusus bagi masyarakat pengguna roda dua, roda tiga, angkot, dan taksi ber plat nomor kuning.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) Putut Andriatno menjelaskan program PLB dapat mengurangi dampak emisi gas buang kendaraan akibat menggunakan bahan bakar dengan Research Octane Numer (RON) rendah yang memiliki kandungan sulfur tinggi, dan tidak sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan modern.
“Sekitar 75 persen sumber polusi udara di kota besar di Indonesia berasal dari emisi gas buang kendaraan. Bisa dibayangkan jika BBM yang digunakan bukanlah BBM yang ramah lingkungan,” kata Putut, Minggu (30/5/2021).
“Melalui PLB Pertamina ingin mengajak masyarakat berkontribusi langsung mengurangi dampak emisi gas buang terhadap kesehatan lingkungan tanpa mengesampingkan performa kendaraan,” jelasnya.
Melalui PLB, masyarakat didorong menggunakan Pertalite dengan angka RON 90 yang sesuai dengan spesifikasi mesin modern ketimbang Premium dengan angka RON 88 dengan kandungan sulfur yang tinggi.
PLB pertama kali dilaksanakan di Denpasar, Bali, sejak Juli 2020, dan secara bertahap Program PLB sudah hadir di 93 Kabupaten atau Kota di wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) dan diluar Jamali, Program PLB kini sudah dapat dinikmati di 22 Kabupaten atau Kota.
Sejak dilaksanakan, masyarakat menyambut baik PLB dan konsumsi BBM berkualitas terus meningkat.
Jika melihat porsi konsumsi jenis gasoline (bensin) secara nasional, pada Januari 2020, porsi konsumsi Pertalite masih di angka 58 persen dan Premium 29 persen.
Tercatat per 23 Mei 2021, secara nasional Pertalite menjadi primadona masyarakat Indonesia dengan porsi konsumsi nasional sebesar 70.3 persen, Premium tinggal 12.6 persen, bahkan lebih rendah dari Pertamax.
“Penerimaan masyarakat terhadap PLB sangat luar biasa ditunjukkan dengan adanya kesadaran masyarakat. Inilah yang kami harapkan dari PLB, Pertamina ingin mengedukasi manfaat BBM berkualitas dengan membuat masyarakat merasakan sendiri manfaatnya,” pungkas Putut.
Montir Berkah Jaya Motor Erwin menyampaikan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) memang sebaiknya mengikuti aturan pabrikan.
Namun, mobil zaman kini menganjurkan BBM dengan oktan tinggi karena dapat meningkatkan performa mesin dan juga bisa menjaga dapur pacu lebih awet.
“BBM berkualitas memenuhi kebutuhan mesin mutakhir sehingga pengeluaran lebih efisien. Disamping itu dapat menyempurnakan pembakaran, mesin menjadi rendah emisi dan polani, aman buat kesehatan dan lingkungan,” tuturnya.
Sumber asli: Tribunnews.com