Seputarenergi.com- Presiden menerima kunjungan Presiden Islamic Development Bank (IsDB), Mohammed Al Jasser di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (28/3). Dalam kunjungan tersebut, keduanya membahas kerja sama dalam sejumlah program prioritas pembangunan Indonesia, salah satunya pada bidang infrastruktur seperti Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga teknologi digital.
Selain membahas EBT, keduanya juga membahas keuangan berkelanjutan yang menjadi tantangan besar. Jokowi dan Jasser juga membicarakan solusi perubahan iklim yang menjadi prioritas oleh Islamic Development Bank.
“Bapak Presiden menyampaikan potensi-potensi renewable di Indonesia,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/3).
Tak hanya itu, pertemuan antara Jokowi dengan Jasser juga mendiskusikan bidang kesehatan dan kesehatan. Ini lantaran Islamic Development Bank turut mendukung pengadaan vaksin dan penanganan pandemi.
“Islamic Development Bank banyak sekali memberikan pembangunan kampus-kampus universitas di Indonesia,” ujar Bendahara Negara itu.
Hal lain yang dibahas ialah teknologi digital yang juga dipandang sebagai prioritas oleh Presiden Islamic Development Bank. Selama tiga hari terakhir, Jasser sudah melakukan kunjungan ke berbagai proyek, termasuk ke Universitas Indonesia Medical Education and Research Institute (IMERI).
“(Kunjungan) untuk melihat riset yang potensial yang bisa dibagikan pada negara-negara anggota Islamic Development Bank yang lain,” ujar Sri Mulyani.
Selain itu, Islamic Development Bank juga mendukung Presidensi G20 di tengah situasi yang menantang. Jasser direncanakan kembali mengunjungi Tanah Air pada pertemuan G20 di Bali pada Oktober mendatang.
Jasser mengatakan ia dan Jokowi telah mengkaji potensi kerja sama pendanaan di Indonesia. “Saya memastikan bahwa saya dan Sri Mulyani bekerja untuk memperkuat hubungan Islamic Development Bank dan Indoensia,” ujar dia.
Adapun, turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu.