Seputarenergi.com- Harga batubara masih cukup solid. Per Selasa (19/4), harga batubara Newcastle untuk kontrak perdagangan Juli 2022 berada di level US$ 325,25 per ton.
Kenaikan harga batubara ini diperkirakan bakal menekan kinerja emiten semen yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar produksi.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia Michael Filbery mengatakan, harga batubara yang masih terus melonjak menjadi risiko utama bagi sektor semen.
Ciptadana Sekuritas memiliki pandangan negatif untuk gross profit emiten semen pada kuartal pertama 2022. Sebab, terdapat potensi kenaikan beban bahan bakar dan energi per ton secara kuartalan.
Terlebih, pasar semen domestik masih dalam kondisi kelebihan pasokan alias oversupply. Sehingga, setiap keputusan emiten semen untuk menaikkan harga jual per ton juga sensitif terhadap pelemahan pangsa pasar atau market share.
Michael menilai, saat ini semua pemain sektor semen akan terkena dampak kenaikan harga batubara. “Sehingga, lambat laun kalau pemain besar atau top incumbents-nya sudah melakukan penyesuaian harga jual, perkiraan saya nanti akan diikuti oleh pemain-pemain lain dengan tujuan menjaga kestabilan margin mereka,” terang Michael kepada Kontan.co.id, Selasa (19/4).
Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) Antonius Marcos mengamini, kenaikan biaya energi akibat kenaikan harga minyak dan batubara sebagai dampak dari perang Rusia ukraina, merupakan suatu faktor di luar prediksi semua pelaku usaha. Akibatnya, mau tidak mau INTP harus menaikkan harga jual untuk mempertahankan margin.
“Akan tetapi kenaikan tersebut tidak serta diikuti oleh kompetitor kami,” terang Marcos kepada Kontan.co.id, Rabu (20/4).
Asal tahu, pemerintah memutuskan untuk melanjutkan kebijakan harga khusus batubara sebesar US$ 90 per ton untuk industri semen dan pupuk dalam kebijakan Domestic Market Obligation (DMO).
Terkait DMO, sejauh ini INTP mengaku belum mendapatkan volume batubara DMO sesuai yang diharapkan. “Kami sangat berharap pemerintah serius memperhatikan hal ini supaya semua pelaku pemain semen mendapatkan perlakuan yang seimbang,” tutup Marcos.
Ciptadana Sekuritas kembali menaikkan asumsi harga rata-rata batubara tahun ini di level US$ 180 per ton dari sebelumnya US$ 140 per ton.
Kenaikan asumsi ini dengan menimbang faktor krisis energi di Eropa akibat konflik Rusia dan Ukraina.
Michael merekomendasikan beli saham INTP dengan target harga Rp 12.500, dari sebelumnya Rp 13.500.