PT Pertamina (Persero) mencatatkan adanya lonjakan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 41 persen selama periode arus mudik hingga arus balik Lebaran 2022. Di tengah lonjakan permintaan, Pertamina berhasil menjaga pasokan tetap aman dan terkendali.
Berdasarkan catatan perseroan, lonjakan kebutuhan BBM hingga 41 persen merupakan yang terbesar sepanjang sejarah mudik di Indonesia. Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan permintaan BBM pada masa mudik tahun-tahun sebelumnya yang hanya 11 persen.
Meskipun permintaan bahan bakar minyak (BBM) naik 41 persen sejak H-3 hingga Hari Raya Idulfitri, Pertamina tetap mampu menjaga stok aman dengan biaya US$5 miliar per hari.
Selama arus mudik hingga arus balik Lebaran 2022, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati terjun langsung mengkomandoi monitoring pasokan BBM ke seluruh wilayah Indonesia.
Tim Satgas Rafi (Ramadhan Idul Fitri) yang dibentuknya, melakukan pemantauan 24 jam melalui sistem digitalisasi terpusat di Lantai 21, Graha Pertamina Jakarta.
Melalui pemanfaatan teknologi digital untuk memantau kebutuhan dan penyediaan di lapangan, Pertamina mampu melayani kebutuhan BBM bagi 85 juta pemudik pada Idulfitri 2022.
Sementara untuk arus balik, Pertamina memperkirakan konsumsi BBM akan naik hingga 36 persen. Peningkatan tertinggi diperkirakan akan terjadi pada masa puncak arus balik yakni akhir pekan ini.
Menurut Nicke, kenaikan penjualan BBM akan terjadi bukan hanya di SPBU di dalam tol melainkan juga di jalan non-tol.
“Karena ketika jalan tol ada ganjil genap, kendaraan ini juga melalui Pantura, jalan selatan, tengah. Jadi artinya ini merata. Jadi kita pun tambah lagi baik suplai maupun infrastruktur untuk distribusi,” tuturnya.
Untuk mengatasi lonjakan permintaan BBM selama periode mudik Lebaran 2022, Pertamina sudah menambah 560 unit mobil tangki yang setara 5.906 kilo liter (KL) BBM. Dalam kondisi normal, Pertamina menyediakan 3.250 unit mobil tangki yang setara kapasitas 60.399 KL.
Selain itu, perseroan juga menambah 480 awak mobil tangki. Adapun, dalam kondisi normal, perseroan mengoperasikan 11.660 awak mobil tangki.
Perseroan juga mengerahkan sederet pengganti SPBU seperti SPBU siaga, kiosk Pertamina Siaga sebanyak 86 unit, motorist atau layanan pengiriman BBM menggunakan motor sebanyak 339 unit dan mobil tangki standby sebanyak 154 unit.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengapresiasi usaha Pertamina dalam menjamin ketersediaan dan penyaluran BBM untuk masyarakat, khususnya di periode mudik Lebaran kali ini.
Tutuka menilai, keberhasilan ini tak lepas dari upaya manajemen Pertamina serta Kementerian ESDM yang terus meninjau situasi di lapangan selama Ramadan dan Idul Fitri, baik secara langsung maupun lewat pemantauan di Pertamina Integrated Enterprise Data & Command Center (PIEDCC).
“Apresiasi sebesar-besarnya kepada Pertamina membantu pemerintah dalam mendistribusikan energi sehingga arus mudik berjalan lancar, nyaman. Kami tidak melihat kelangkaan BBM,” ujarnya.
Sumber asli: cnnindonesia.com