Seputarenergi.com- Sungai Jabung di Wilayah Desa Jangkang Baru, Kecamatan Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, kini tidak dapat lagi difungsikan sebagai sarana air bersih bagi masyarakat setempat.
Pasalnya, jika terjadi hujan sungai tersebut akan menjadi keruh dan tidak bisa dikonsumsi warga. Kini air sungai mulai bercampur tanah diduga akibat rangkaian aktivitas pertambangan.
“Sungai Jabung airnya sangat jernih dan di konsumsi masyarakat sejak turun-temurun terdapat sarana air bersih dan sudah berpuluh-puluh tahun digunakan kini tercemar, akibat aktivitas rangkaian kegiatan pertambangan oleh PT. Arsy Nusantara,” kata Deviy Ariadi, tokoh masyarakat desa Jangkang Baru, Jumat (13/5/2022).
Ariadi menyampaikan bahwa hingga kini pihak perusahaan tidak ada sosialisasi tentang analisis dampak lingkungan (Amdal) maupun musyawarah dengan warga soal keruhnya Sungai Jabung.
“Kami belum ada mendengar penjelasan secara resmi baik dari pihak Kepala Teknik Tambang (KTT) maupun dari pemerintahan Desa Jangkang Baru dalam upaya pencegahan keruhnya air bercampur dengan tanah ini,” ujarnya.
Sebelum tercemar, air sungai tetap jernih sekalipun hujan dan banjir. “Sungai Jabung ini merupakan untuk kebutuhan hajat hidup orang banyak,” sambung Ariadi.
Warga Jangkang Baru, Alpi Sukadi, mengatakan rangkaian pertambangan dapat merusak ekosistem lingkungan hidup di Sungai Jabung.
“Lebih parahnya lagi bukan karena keruhnya air sungai tetapi kegiatan rangkaian pertambangan tersebut akan merusak ekosistem lingkungan hidup di sungai itu,” ungkapnya.
Katanya, Sungai Jabung satu-satunya sungai di Desa Jangkang Baru yang harus dijaga kelestarian lingkungan hidupnya agar tidak terjadi seperti Sungai Liang atau Manuhang yang sudah rusak kelestariannya.
“Saya berharap kelestarian lingkungan hidup serta kejernihan air Sungai Jabung tersebut tetap dapat dimanfaatkan sampai generasi anak cucu kami,” pungkasnya.
Kepala Teknik Tambang PT. Arsy Nusantara, Normal Manalu, mengakui keruhnya air Sungai Jabung namun tidak seratus persen.
“Sebenarnya masalah air bersih itu sudah ada kesepakatan dengan desa, masyarakat dan perusahaan untuk membangun sarana air bersih dan sudah berjalan dengan baik. Harapannya dalam minggu ini sudah dapat dinikmati oleh masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, pengelola sarana air bersih Desa Jangkang Baru, Supriadi, mengatakan pihaknya sempat mendatangi PT. Arsy Nusantara guna mencari solusi terkait keruhnya air Sungai Jabung jika terjadi hujan.
“Kita sempat mendatangi perusahaan untuk mencari solusi, memang ada dampaknya sedikit dan tidak terlalu parah keruhnya hanya beberapa jam, karena hanya pengaruh dari rembesan jalan,” katanya.