Seputarenergi.com- Indonesia menargetkan mencapai karbon netral atau net zero emission pada 2060. Target itu disebut bukan perkara mudah, sehingga seluruh pihak diajak berkolaborasi mewujudkan hal tersebut.
“Indonesia berkomitmen mengurangi 29 persen gas rumah kaca pada 2030 dan mencapai karbon netral pada 2060,” Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury dalam Media Group Network (MGN) Energy Summit 2022 secara virtual, Selasa, 31 Mei 2022.
Pahala mengungkapkan sejumlah tantangan mencapai target itu. Pertama, meningkatkan kapasitas produksi energi di dalam negeri.
Baca: Pemerintah Larang Ekspor Energi Bersih, Aturannya Segera Terbit
“Tapi juga bagaimana di saat yang sama melakukan penurunan emisi,” papar dia.
Selanjutnya, menjaga harga pokok produksi energi tidak meningkat signifikan. Pahala menyebut penyeimbangan tiga hal itu di masa transisi dekarbonisasi sangat sulit.
Baca: MGN Energy Summit 2022 Dorong Peralihan ke Energi Alternatif
Pahala mencontohkan harga produksi energi baru dan terbarukan (EBT) versus energi dari batu bara untuk listrik. Harga produksi EBT masih lebih tinggi kendati lebih ramah lingkungan.
“Ini tentunya menjadi dilema dan tantangan bagaimana pengembangan energi, penurunan emisi, dan menjaga pengaruhnya terhadap fiskal betul-betul terjaga,” jelas dia.