Seputarenergi.com- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kemen BUMN) menjalankan lima inisiatif strategis untuk mendorong perusahaan pelat merahdalam membangun portofolio dan ekosistem dalam rangka mendukung dekarbonisasi dan mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury menjelaskan, salah satu fokus besar Kementerian BUMN adalah mendorong BUMN agar tidak hanya memberikan nilai dan dampak positif bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga berinovasi dan mengubah model bisnisnya.
“Jadi kami melihat perubahan dekarbonisasi sebagai peluang bagi BUMN Indonesia. Karena kami melihat itu sebagai peluang untuk benar-benar meningkatkan ketahanan energi dan kemandirian energi kita,” ucap Pahala dalam keterangannya, Selasa, 18 Oktober.
Pahala mengatakan, dalam jangka pendek perubahan akan mengalami percepatan sebagai dampak krisis Rusia-Ukraina.
Namun, lanjutnya, Kementerian BUMN melihat pada tren jangka menengah, dengan menawarkan 5 inisiatif utama.
Pertama, membentuk ekosistem pasar karbon antar BUMN untuk mempercepat agenda dekarbonisasi dan menetapkan role model bagi pembentukan pasar karbon nasional serta menjalankan Nature Base Solution (NBS).
Kedua, mengembangkan kapasitas EBT, antara lain Geothermal, Biomassa, Biofuel, dan lainnya.
Ketiga, membangun ekosistem EV untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak, mengurangi impor dan subsidi bahan bakar.
Keempat, mekanisme transisi energi melalui upaya mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik tenaga batubara dan kelima, mengembangkan klaster industri hijau.
Lebih lanjut menurut Pahala, Pemerintah telah menetapkan bahwa Indonesia benar-benar dapat mencapai NZE pada tahun 2060 dan mengurangi emisi sekitar 32 persen pada sekitar tahun 2030.