Seputarenergi.com- Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menegaskan kepada mata dunia bahwa Indonesia berkomitmen untuk turut aktif mengurangi emisi karbon. Salah satu langkah nyatanya adalah pemerintah siap mempensiunkan PLTU pada acara puncak KTT G20 di Bali, pekan depan.
Luhut menjelaskan bahwa dalam upaya mengurangi emisi karbon perlu adanya kolaborasi. Melalui kolaborasi dalam penurunan emisi karbon maka bisa bermanfaat bagi masa depan.
“Pada kesempatan yang baik ini di COP 27, saya mengajak semua orang untuk bisa menghadiri puncak acara KTT G20, Presidential Summit di Bali. Kami akan mengumumkan salah satu langkah sukses kami dalam menghentikan operasional pembangkit batubara dan mengubahnya ke pembangkit berbasis EBT,” ujar Luhut dalam pertemuan COP 27, Selasa 8 November.
Luhut menilai untuk bisa mengakselerasi target NZE diperlukan akselerasi sistem dan juga memperkaya framework dalam transisi energi.
PLN akan mempensiunkan PLTU nya secara bertahap. Ini memerlukan kerja bersama karena untuk menjalankan proyek ini butuh investasi yang tidak sedikit.
“Kami sangat terbuka atas kolaborasi dengan para partner dan juga negara tetangga. Kami akan menjelaskan success story kerja sama kami dengan Jepang untuk bisa menurunkan emisi global,” tandas Luhut.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa mempensiunkan PLTU merupakan insiatif PLN dalam mempercepat tercapainya target NZE di 2060. PLN akan mempensiunkan 6,7 Giga Watt (GW) PLTU pada 2040 mendatang dan total 16 GW hingga 2060 mendatang.
“Sebagai bagian dari komitmen NZE 2060, PLN berkomitmen untuk menghentikan PLTU pada umur ekonomisnya, bukan memperpanjang. Dan kami bahkan mempercepat masa pensiun ini sebagai bukti komitmen kami dalam mengejar target NZE,” ujar Darmawan.
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi menjelaskan proses mempensiunkan PLTU tetap membutuhkan waktu. Untuk itu, PLN tidak tinggal diam, PLN tetap berupaya untuk bisa mengurangi emisi karbon melalui peningkatan teknologi co-firing, maupun Carbon Capture Storage (CCS).
“Kami terus terbuka dalam aksi kolaborasi sisi teknologi sehingga bisa mempercepat target NZE. Melalui rencana ini kami secara paralel juga mempercepat pembangunan pembangkit EBT sehingga bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat,” ujar Evy.