PT Pertamina (Persero) memastikan ketahanan pasokan BBM saat arus mudik dan balik di lebaran 2023. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menyebut ketahanan stok BBM nasional dalam kondisi aman dan tersedia setidaknya hingga 20 hari ke depan.
“Untuk ketahanan BBM subsidi Pertalite dalam posisi 21 hari, sementara untuk ketahanan Solar 20 hari,” jelas Irto saat dihubungi kumparan, Minggu (9/4).
Selain itu, Irto menegaskan tidak ada kendala dalam proses distribusinya. Ia memastikan BBM akan dapat diakses seluruh pemudik yang diperkirakan mencapai 123 juta orang tahun ini.
Irto menuturkan terjaganya pasokan BBM tersebut tidak hanya di Jawa saja, tetapi juga di luar Jawa. “Pertamina terus jaga produksinya,” ujar Irto.
Pengendara sepeda motor mengantre untuk membeli BBM bersubsidi, usai pengumuman kenaikan harga BBM, di SPBU Pertamina, di Bekasi, Sabtu (3/9/2022). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading, Alfian Nasution, mengatakan saat ini berbagai persiapan sudah dipetakan agar layanan dan kebutuhan energi terpenuhi dengan baik mengingat potensi kepadatan di jalur-jalur mudik utama sangat mungkin terjadi.
“Pertamina Patra Niaga kembali mengaktifkan Tim Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 1444 H mulai 1 April hingga 2 Mei 2023. Satgas ini tidak hanya internal Pertamina Group, namun juga menggandeng berbagai Stakeholder utama yakni Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, BPH Migas, Kepolisian, TNI, Jasa Marga, dan Telkom Indonesia agar kebutuhan energi baik BBM, LPG, Avtur terpenuhi dengan baik,” kata Alfian Nasution, Jumat (31/3).
Berbagai persiapan awal juga sudah dilakukan, seperti meningkatkan ketahanan stok sejak H-14 Idul Fitri, menyiagakan sarana dan fasilitas utama yang meliputi 114 Terminal BBM, 23 Terminal LPG, lebih dari 7.400 SPBU, 667 SPBE, 4.972 Agen LPG, dan 68 DPPU. Baik stok maupun penyaluran di berbagai sarana dan fasilitas ini, akan dimonitor di Integrated Enterprise Data & Center Command Center (IEDCC) yang siaga selama 24 jam. Termasuk ada koneksi CCTV ke 617 SPBU di jalur utama.
Selain layanan utama, layanan siaga serta layanan tambahan juga disiapkan, antara lain 1.505 SPBU Siaga, 5.471 Agen LPG Siaga, 43 Kiosk Pertamina Siaga, 391 Motoris Pertamina Delivery Service (PDS), 201 mobil tangki standby, penambahan tangki di SPBU khususnya di kepulauan kecil, dan 13 Rumah Pertamina Siaga.
“Layanan siaga dan layanan tambahan ini kami siapkan untuk di jalur utama, jalur rawan bencana atau cuaca ekstrem, jalur rawan kemacetan, serta lokasi-lokasi wisata yang sudah kami petakan,” kata Alfian.
“Layanan ini juga tidak bergerak sendiri, kami juga berkoordinasi erat dengan Pemerintah Daerah dan TNI AL untuk pengoperasian KRI untuk kerja sama saat cuaca ekstrem, lalu untuk layanan Kesehatan juga menggandeng Indonesia Health Corporation (IHC),” sambungnya.
Sumber asli: kumparan.com