Inovasi Pembangkit Listrik Hibrida di Jabiru: Kota Kecil di Australia yang Menghasilkan 50% Energi Terbarukan

0
454

seputarenergi.com – Warga di sebuah kota kecil di Jabiru, Northern Territory, Australia, telah mengalami pemadaman listrik selama bertahun-tahun, bahkan listrik tidak selalu tersedia setiap harinya. Namun, pada tahun 2021, setelah tambang uranium lokal yang disebut Ranger ditutup, situasi ini berubah.

Warga yang baru tiba di kota tersebut mungkin tidak menyadari perbedaannya sebelum dan sesudah penutupan tambang, karena sejak awal tahun 2022, pihak berwenang telah mengoperasikan jaringan mikro pembangkit listrik yang menggunakan model hibrida tenaga surya, batere dan diesel.

Pembangkit Listrik Jabiru, yang merupakan yang pertama di Australia dalam skala seluas ini, beralih ke energi surya ketika matahari terbit, dan ketika matahari mulai tenggelam, Jabiru beralih ke genset diesel dan otomatis menyimpan energi baterenya.

Geoff Hobley dari EDL Energy menyatakan bahwa Jabiru adalah pembangkit listrik pertama di Australia yang menggunakan energi terbarukan, yaitu energi matahari, sebagai sumber energi yang lebih dari 50% dari total energi yang dihasilkan.

Awalnya, ada kekhawatiran bahwa peningkatan penggunaan energi matahari di seluruh Australia dapat mengganggu jaringan listrik negara itu. Namun, Josh Birmingham dari SMA Solar Technology menyatakan bahwa teknologi pembentuk jaringan baru di Jabiru dapat bermanfaat untuk mengatasi masalah tersebut.

“Di kota Jabiru, kita dapat memulihkan sistem hanya dengan tenaga surya dan batere, dan ini sangat inovatif! Hanya ada beberapa tempat di dunia yang menerapkan teknologi seperti ini,” ujarnya.

Untuk mewujudkan peralihan kota tersebut ke energi terbarukan, sumber daya yang dapat diandalkan sangatlah penting. Hal ini ditegaskan oleh Geoff Hobley dari EDL Energy, dan ia menambahkan bahwa Jabiru sebagai pembangkit listrik pertama di Australia yang beroperasi pada skala yang lebih dari 50% energinya berasal dari energi terbarukan seperti matahari.

Meskipun sempat muncul kekhawatiran bahwa penggunaan energi matahari di seluruh Australia dapat mengganggu jaringan listrik negara, Josh Birmingham dari SMA Solar Technology mengatakan bahwa teknologi pembentuk jaringan baru di Jabiru dapat memberikan manfaat.

Setelah menutup industri pertambangan, Jabiru berubah menjadi pusat pariwisata. Karena itu, pemerintah Australia berkomitmen untuk mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk jaringan mikro di beberapa komunitas regional dan terpencil, serta memberikan dukungan untuk memperluas proyek-proyek semacam ini guna mewujudkan peralihan ke energi terbarukan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here