Pemerintah Indonesia dan Jepang mengukuhkan hubungan bilateral mereka yang telah berlangsung selama 65 tahun, sekaligus merayakan peringatan 50 tahun ASEAN-Jepang. Tahun ini memiliki kepentingan khusus bagi kedua negara, di mana Indonesia menjabat sebagai Ketua ASEAN dan Jepang menjadi tuan rumah KTT G7. Dalam posisi ini, kedua negara memiliki peran penting dalam memperkuat kerja sama regional dan global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyempatkan diri untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jepang, Yamada Kenji, di sela-sela pertemuan tingkat Menteri IPEF di Detroit, Amerika Serikat. Airlangga menyampaikan apresiasi atas kerja sama ekonomi yang telah terjalin antara kedua negara dan berharap adanya dukungan penuh dari Jepang terhadap penyelenggaraan KTT ASEAN di Indonesia sepanjang tahun 2023.
Pertemuan ini diadakan menjelang IPEF Ministerial Meeting pada tanggal 27 Mei 2023, yang berlangsung di Detroit. Airlangga didampingi oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, dan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Rosan Perkasa Roeslani. Pertemuan antara Menteri Yamada dan Airlangga membahas berbagai isu strategis, termasuk transisi energi dan hubungan perdagangan antara kedua negara. Mereka juga membahas efektivitas kerangka kerja kerjasama ekonomi dalam IPEF untuk mewujudkan kerja sama regional serta peran IPEF dalam kerja sama di kawasan Indo-Pasifik.
Salah satu fokus pembicaraan adalah implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan, yang diharapkan dapat dilaksanakan dengan segera. Pada Oktober 2022, Airlangga hadir dan menyaksikan penandatanganan kerjasama antara PT Kayan Hydro Energy dan Sumitomo Corporation untuk Proyek Pengembangan PLTA Kayan Cascade. Proyek ini merupakan langkah konkret Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emisi pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat.
Selanjutnya, Airlangga juga menyampaikan tentang program kendaraan listrik Indonesia yang merupakan bagian dari kebijakan transisi energi nasional. Dia berharap perusahaan-perusahaan Jepang dapat berpartisipasi dalam program transisi energi di Indonesia. Keterlibatan Jepang dalam upaya transisi energi Indonesia juga dapat dilihat melalui program Just Energy Transition Partnership (JETP). Kemitraan antara Indonesia dan Jepang saat ini, serta yang akan terbentuk di masa depan, diharapkan dapat mendukung percepatan target Net Zero Emisi (NZE) Indonesia pada tahun 2060 dan sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi kedua negara.
Menteri Yamada menyampaikan bahwa pemerintah Jepang akan mendukung
proyek pengembangan PLTA Kayan di Kalimantan Utara yang dilakukan melalui kerjasama antara PT Kayan Hydro Plant dan Sumitomo Corporation. Dia berharap proyek tersebut dapat mendukung Asian Zero Emission Community (AZEC). Melalui kerja sama ini, Indonesia dan Jepang berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan dalam sektor energi, serta memainkan peran penting dalam upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim.