Jalin Sinergi Internasional, Langkah Pertamina Siapkan SDM Untuk Transisi Energi

0
627
Dirut Pertamina

PT Pertamina (Persero) pertegas komitmennya dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal untuk menjalankan program transisi energi. Salah satunya melalui sinergi Universitas Pertamina dengan dua universitas terkemuka Jepang, yakni Tokyo University dan Kyushu University.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyambut baik penandatanganan kerja sama tersebut, yang berlangsung di sela kegiatan Nikkei Forum 28th di Tokyo Jepang (26/5). Pentingnya kehandalan SDM ini sejalan dengan upaya Pertamina meningkatkan peringkat ESG (Environmental, Social and Governance). Dari peringkat 41,6 (severe) pada tahun 2021, kemudian naik menjadi 28,1 (medium) dan pada Oktober 2022 naik menjadi 22,1 (medium). Dengan skor tersebut, saat ini ESG Pertamina berada di urutan ke-2 dunia dalam kategori integrated oil and gas company berdasarkan peringkat Sustainalytics.

”Maka journey berikutnya adalah mempersiapkan SDM dan memperkuat research and development untuk transisi energi. Salah satu inisiatifnya adalah membangun sustainability academy di Universitas Pertamina dan membangun kerja sama dengan global university. Kerja sama Universitas Pertamina dengan Tokyo University & Kyushu University merupakan bagian dari rencana tersebut,” kata Nicke.

Nicke menambahkan, kehadiran Pertamina dalam forum prestisius Nikkei Forum tersebut adalah bentuk dukungan sekaligus motivasi bagi perusahaan untuk terus menjalankan inisiatif dalam memproduksi energi bersih di Indonesia.

Pada forum internasional tersebut, Nikkei Forum menghadirkan banyak pembicara kelas global, pemimpin pemerintahan, pebisnis dan akademisi di Asia Pasifik, termasuk Pertamina. Isu yang dibahas adalah peran dari negara Asia untuk dunia.

Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha Pertamina Salyadi Saputra, pada Nikkei Forum, menjelaskan komitmen Pertamina dalam mendukung Pemerintah Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 dengan mengembangkan dekarbonisasi aset dan pembangunan bisnis hijau. “Indonesia kini memberi perhatian lebih terhadap climate change. Mendukung hal itu, kami telah merumuskan roadmap NZE, terdiri dari dua pilar yaitu decarbonization dan NRE (new and renewable energy),” ujar Salyadi pada paparannya.

Senada dengan itu, Nicke meyakini Indonesia dan Pertamina memiliki potensi yang sangat besar dalam kedua pilar tersebut. Untuk itu, Pertamina senantiasa membuka diri dalam membangun kemitraan, baik di dalam negeri maupun di tingkat global.

“Kolaborasi antara perusahaan dan pemerintah, dan yang paling penting adalah kolaborasi antara umat manusia untuk berkontribusi dalam tindakan nyata untuk mencapai tujuan menyediakan akses energi berkelanjutan dan melindungi iklim kita untuk generasi yang akan datang,” pungkas Nicke.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, komitmen perusahaan terhadap ESG dan implementasinya di setiap lini bisnis adalah wujud keseriusan Pertamina. “Komitmen kami menuju perusahaan yang tidak saja ramah lingkungan namun juga mempersiapkan roadmap perusahaan dalam rangka mendukung sustainibility,” ungkap Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here