Dalam proposal transisi energi G20 India, ada enam bidang prioritas yang menjadi fokus. Pertama, adalah transisi energi dengan mengatasi kesenjangan teknologi biaya murah untuk transisi energi. Kedua, adalah ketahanan energi dan diversifikasi rantai pasok. Ketiga, adalah efisiensi energi, transisi industri rendah karbon, dan konsumsi yang bertanggung jawab. Keempat, adalah Fuels for Future (3F). Kelima, adalah akses universal ke energi bersih. Dan keenam, adalah jalur transisi energi yang adil, terjangkau, dan inklusif.
Pertemuan yang berlangsung sejak Kamis (1/6) hingga Sabtu (3/6) menghasilkan konsensus untuk membuat proposal di bidang energi yang berfokus pada implementasi akses universal ke energi modern dan berkelanjutan untuk semua negara. Asian Lite Internasional melaporkan bahwa ini mencerminkan fokus India terhadap berbagai aspek transisi energi dan upaya membangun kerja sama global dalam pengembangan energi yang berkelanjutan dan bersih.
Selain itu, delegasi pertemuan ini juga membahas tentang penyediaan akses keuangan kepada negara-negara untuk meningkatkan penerapan teknologi kritis dan baru, seperti penyimpanan baterai, hidrogen hijau, angin lepas pantai, bioenergi, dan pemanfaatan penangkapan karbon.
Pertemuan ini dihadiri oleh lebih dari 100 delegasi yang terdiri dari negara anggota G20 dan berbagai organisasi internasional seperti Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), Forum Ekonomi Dunia, Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), Menteri Energi Bersih (CEM), Badan Energi Internasional (IEA), Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Institut Penelitian Ekonomi untuk ASEAN dan Asia Timur (ERIA), Aliansi Surya Internasional (ISA), Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), Energi Berkelanjutan untuk Semua (SEforALL), Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (UNESCAP), Organisasi Pembangunan Internasional PBB (UNIDO), dan Program Lingkungan PBB (UNEP).
Hasil diskusi dari pertemuan ini akan dibawa dalam Pertemuan Kelompok Kerja Transisi Energi ke-4, yang dijadwalkan berlangsung di Goa pada 19-20 Juli 2023. Diharapkan upaya kolaboratif ini akan mempercepat transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan di seluruh dunia.