Pemanfaatan Limbah Pertanian dan Kayu sebagai Sumber Energi Biomassa

0
320

Desa Lamgapang, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, menjadi saksi pelaksanaan program pemanfaatan limbah pertanian dan kayu sebagai sumber energi biomassa yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Syiah Kuala (USK). Dipimpin oleh Prof. Dr. Ichwana, tim ini juga terdiri dari Prof. Dr. Darusman dan Dr. Ira Devi Sara. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi perempuan di daerah tersebut. Acara ini berlangsung pada Minggu, 18 Juni 2023, dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat setempat, perangkat desa, serta mitra kerja dari Forum Perempuan Aceh Peduli Sumber Daya Alam.

Program ini merupakan hasil kerjasama antara Tim Pengabdian Kepada Masyarakat USK dengan beberapa pusat riset di universitas tersebut, yaitu Pusat Riset Lingkungan Hidup, Pusat Riset Biochar dan Hutan Tropis Lestari, serta Pusat Riset Mekanisasi dan Perbengkelan Pertanian. Prof. Ichwana, selaku Ketua Tim Pelaksana kegiatan, menjelaskan bahwa program ini merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mencakup pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.

Salah satu alasan utama dibalik program ini adalah kekhawatiran terhadap penumpukan limbah pertanian dan kayu yang berpotensi menyebabkan ketidaknyamanan dan pemanasan global. Dalam sambutannya, Prof. Ichwana menyampaikan pentingnya memanfaatkan limbah-limbah tersebut agar dapat memberikan manfaat yang lebih baik. Dalam hal ini, limbah pertanian dan kayu tersebut diolah menjadi briket, yang merupakan salah satu bentuk energi biomassa.

Briket merupakan bahan organik atau biomassa yang telah melalui proses pembakaran pirolisis dengan oksigen terbatas, kemudian dikompresi menggunakan alat pencetak khusus. Briket ini dapat digunakan sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, atau gas. Selain itu, briket juga merupakan salah satu bentuk energi hijau yang berasal dari biomassa, bersama dengan energi panas bumi (geothermal), matahari, air, angin, dan laut.

Melalui pemanfaatan limbah pertanian dan kayu menjadi briket, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda. Pertama, limbah-limbah tersebut tidak lagi menumpuk dan menyebabkan masalah lingkungan, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan dan keberlanjutan lingkungan setempat. Kedua, penggunaan briket sebagai sumber energi alternatif akan membantu meningkatkan produktivitas ekonomi perempuan di Desa Lamgapang dan sekitarnya. Dalam konteks ini, perempuan di

daerah tersebut dapat memanfaatkan briket sebagai bahan bakar untuk kegiatan sehari-hari, seperti memasak dan menghasilkan produk kerajinan.

Program pemanfaatan limbah pertanian dan kayu sebagai sumber energi biomassa ini menunjukkan komitmen Universitas Syiah Kuala dalam melibatkan diri dalam pengembangan masyarakat dan lingkungan. Selain memberikan manfaat langsung, program ini juga menjadi langkah konkrit dalam menghadapi tantangan pemanasan global dan peningkatan penggunaan energi terbarukan. Diharapkan, upaya seperti ini dapat menginspirasi dan mendorong kolaborasi lebih lanjut antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan sosial yang ada.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here