PT Pertamina Petrochemical Trading, anak usaha Pertamina Patra Niaga, memperluas portfolio bisnisnya melalui kerja sama dengan PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), dalam pengapalan dan penyaluran perdana produk orthoxylene untuk konsumen industri domestik.
“Produk orthoxylene yang diproduksi oleh kilang PT TPPI di Tuban, Jawa Timur, merupakan produk derivarif (turunan) petrokimia yang memiliki prospek keuntungan dan keberlanjutan yang cukup menjanjikan,” kata Direktur Utama Pertamina Petrochemical Trading, Deni Febrianto dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Deni Febrianto mengatakan pihaknya telah berkomitmen untuk melayani penyaluran bahan baku orthoxylene di tahun 2023 kepada PT Petrowidada sebagai konsumen industri domestik yang strategis.
Dengan ketersediaan produk orthoxylene ini, maka pabrik milik PT Petrowidada yang sebelumnya sempat terhenti karena ketergantungan dengan suplai impor akan kembali beroperasi.
“Hal ini meningkatkan nilai tambah produk dan efisiensi di rantai suplai sehingga berdampak positif tidak hanya bagi PT Petrowidada, namun juga bagi konsumen akhir Phthalic Anhydride (PA) serta masyarakat Indonesia,” ujar Deni.
Produk orthoxylene merupakan salah satu valuable product dari unit 211 aromatic fraksionasi, dengan kebutuhan (demand) 30.000-40.000 metrik ton/ tahun pada tahap 1.
Selain memperkuat pemasaran dan penjualan produk orthoxylene, Pertamina Petrochemical Trading juga akan terus memperluas pengembangan jaringan pemasaran produk petrokimia lainnya seperti paraxylene, benzene, propylene, polyethylene, dan polypropylene.
“Dalam aktifitas pemasarannya, Pertamina Petrochemical Trading berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan industri petrokimia dan turunan dalam negeri dalam rangka mendukung keberlanjutan industri petrokimia di Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Jendral Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito mengatakan produksi orthoxylene bagi pasar domestik ini akan mengurangi ketergantungan bahan baku impor, membantu neraca perdagangan Indonesia sekaligus mengamankan rantai pohon industri petrokimia.
“Pertamina dapat menjadi lokomotif ekonomi nasional yang memberikan dampak besar dalam perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Sumber asli: antaranews.com