Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono, mengumumkan bahwa sebanyak 256 calon investor telah menunjukkan minat mereka untuk berinvestasi di Nusantara. Pengumuman ini dilakukan dalam Forum Investasi di IKN yang diadakan di Hotel Rixos Astana, Kazakhstan, pada tanggal 4 Juli 2023. Bambang mengungkapkan bahwa jumlah calon investor tersebut masih terus bertambah.
Calon investor ini berasal dari 19 negara, dengan mayoritas dari Jepang, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, dan China. Bambang menjelaskan bahwa para calon investor tersebut tertarik untuk berinvestasi di berbagai sektor, di antaranya 55% berinvestasi di bidang infrastruktur, 35% di sektor barang dan jasa lainnya, 29% di sektor energi, 25% di sektor teknologi, dan 17% di sektor properti. Selain itu, sektor pendidikan (16%), penyedia utilitas (15%), kawasan mixed use (13%), pengelolaan limbah (10%), kesehatan (9%), dan konektivitas (8%) juga menjadi pilihan investasi para calon investor.
Bambang juga menyampaikan sejumlah insentif yang akan diberikan kepada para investor jika mereka setuju untuk berinvestasi di ibu kota baru Indonesia tersebut. Insentif tersebut meliputi pemotongan pajak, pemotongan pajak khusus, dan pembebasan pajak 0% untuk UMKM yang ingin mengembangkan usahanya di Nusantara. Mantan Wakil Menteri Perhubungan ini juga mengajak para calon investor di Kazakhstan untuk melihat langsung kemajuan pembangunan Ibu Kota Nusantara. Menurutnya, melihat secara langsung akan membuat mereka percaya dan yakin terhadap potensi investasi di Nusantara.
Antusiasme para calon investor ini menunjukkan kepercayaan mereka terhadap potensi dan peluang investasi yang ditawarkan oleh Ibu Kota Nusantara. Investasi yang masuk dari investor asing dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan lapangan kerja di Indonesia. Diharapkan bahwa langkah-langkah insentif yang ditawarkan oleh pemerintah dapat mendorong investasi lebih lanjut dan mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara sebagai pusat pertumbuhan dan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan.