Kementerian Keuangan melaporkan bahwa realisasi pembayaran subsidi dan kompensasi energi telah mencapai Rp 133,2 triliun hingga semester I-2023. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa belanja subsidi dan kompensasi energi ini merupakan yang terbesar di antara pos-pos belanja non Kementerian/Lembaga. Realisasi subsidi energi pada periode tersebut mencapai Rp 67,1 triliun, sementara kompensasi energi mencapai Rp 66,1 triliun.
“Yang terbesar dari belanja non K/L adalah subsidi dan kompensasi. Rp 67,1 triliun ini dibayarkan untuk BBM dan subsidi listrik,” ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI pada Senin (10/7).
Dari realisasi subsidi energi sebesar Rp 67,1 triliun tersebut, sebagian besar digunakan untuk BBM dengan volume 7.169,4 ribu kiloliter, LPG 3 Kg sebanyak 3,3 juta metrik ton, dan subsidi listrik untuk 39,2 juta pelanggan.
Pembayaran subsidi energi juga termasuk dalam penggunaan dana untuk membayar kekurangan subsidi energi tahun 2022 sebesar Rp 10,2 triliun.
Selain itu, realisasi kompensasi energi yang telah dibayarkan sebesar Rp 66,1 triliun digunakan untuk membayar kekurangan dana kompensasi BBM tahun 2022 sebesar Rp 49,3 triliun dan kekurangan dana kompensasi listrik tahun 2022 sebesar Rp 16,8 triliun.
Pemerintah juga telah membayarkan subsidi non-energi untuk bantuan uang muka perumahan sebesar Rp 28,8 triliun. Subsidi ini disalurkan kepada 84,5 juta unit rumah.
Secara keseluruhan, pemerintah telah menyalurkan subsidi sebesar Rp 95,8 triliun, yang terdiri dari realisasi subsidi energi sebesar Rp 67,1 triliun dan subsidi non-energi sebesar Rp 28,8 triliun. Program subsidi ini bertujuan untuk mendukung masyarakat dengan mengurangi beban biaya energi dan memberikan bantuan dalam sektor perumahan.
Pemerintah terus melakukan pengelolaan anggaran yang hati-hati dan efisien untuk memastikan alokasi dana yang tepat dalam program subsidi dan kompensasi energi. Hal ini penting dalam menjaga stabilitas ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendukung transisi ke energi yang lebih berkelanjutan di masa depan.