Seputarenergi – Nuklir menjadi sebuah hal penting untuk dikembangkan di berbagai bidang di Indonesia, mulai dari sumber energi terbarukan hingga pemanfaatan dalam bidang kesehatan, pertanian, bahkan pertahanan dan keamanan negara. Dr. Rohadi Awaludin, Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN, menyatakan bahwa nuklir memiliki peluang besar untuk berperan dalam tiga isu pembangunan utama, yaitu pemenuhan energi, peningkatan kemandirian, dan memastikan keamanan negara.
Salah satu bidang yang menjanjikan adalah energi berkelanjutan, di mana nuklir memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan energi secara ramah lingkungan dan membantu mengurangi laju pemanasan global. Dr. Rohadi menjelaskan, “Pembangkit listrik berdaya nuklir itu punya kelebihan yaitu energi yang dihasilkannya besar dan tidak melepaskan karbondioksida, karena panasnya dihasilkan dari reaksi fisi nuklir.” Ini menunjukkan bahwa nuklir memiliki keunggulan dibandingkan dengan sumber energi berbasis fosil seperti batubara, yang mengeluarkan karbondioksida ke udara dan berkontribusi pada pemanasan global.
Selain energi, pengembangan teknologi nuklir di Indonesia juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kemandirian dan daya saing industri. Dr. Rohadi menekankan, “Dengan teknologi nuklir di bidang pangan, kesehatan, pertanian, itu akan meningkatkan kemandirian. Selama ini beberapa teknologi terkait nuklir masih harus diimpor. Dengan menguasai teknologi nuklir, kita akan semakin mandiri untuk memenuhi kebutuhan kita dan meningkatkan daya saing industri kita.”
Selanjutnya, aspek penting lainnya adalah penguasaan teknologi nuklir agar negara Indonesia tetap aman, tidak hanya dari aktivitas nuklir di luar negeri tetapi juga di dalam negeri. Hal ini terkait dengan sejarah Indonesia yang sudah lama memperhatikan aspek keamanan nuklir. Pada tahun 1954, pemerintahan Presiden Sukarno membentuk Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet, yang bertugas menyelidiki kemungkinan jatuhan radioaktif dari uji coba senjata nuklir di Pasifik. Dr. Rohadi menyampaikan, “Presiden pertama kita Ir. Soekarno khawatir, kita aman tidak? Maka dibentuklah tim untuk memastikan NKRI ini aman terhadap aktivitas kenukliran di luar negeri, dipimpin Profesor Doktor G.A. Siwabessy, tim ini memastikan NKRI aman terhadap berbagai macam aktivitas kenukliran, itulah kira-kira arah kita dalam mengembangkan teknologi nuklir.”
Sebagai negara dengan sejarah panjang terkait nuklir, Indonesia saat ini memiliki tiga reaktor nuklir riset yang telah beroperasi dengan baik. Reaktor-reaktor tersebut adalah Reaktor TRIGA 2000 di Bandung yang beroperasi sejak 1965, Reaktor Kartini di Yogyakarta yang beroperasi sejak 1979, dan Reaktor GA. Siwabessy di Serpong yang beroperasi sejak 1987.
Perkembangan nuklir di berbagai bidang ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mencari solusi untuk pemenuhan energi, kemandirian, dan keamanan negara. Dengan pengembangan teknologi nuklir, Indonesia berharap dapat memberikan sumbangan positif dalam mencapai target Net Zero Emission 2060 serta capaian Sustainable Development Goals (SDG’s) dengan menjalankan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi, serta menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan untuk bangsa ini.