Seputarenergi – Rumput laut, yang selama ini dikenal sebagai bahan baku untuk produk industri pangan seperti agar-agar atau karagenan, ternyata menyimpan potensi besar sebagai sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan secara lebih luas. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah meneliti dan menyebutkan bahwa rumput laut memiliki kandungan karbon yang bisa dijadikan sebagai sumber daya energi yang ramah lingkungan.
Peneliti Teknologi Industri Proses dan Manufaktur BRIN, Novi Syaftika, berbicara tentang potensi rumput laut sebagai sumber energi alternatif. Ia menjelaskan bahwa makroalga (rumput laut) mengandung karbon yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan berbagai sumber energi alternatif seperti gas hidrogen, biogas, bioetanol, dan char yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar padat.
“Makroalga (rumput laut) dengan kandungan karbonnya dapat dimanfaatkan untuk sumber daya energi,” kata Novi Syaftika dalam sebuah acara di Jakarta.
Novi juga memimpin tim riset yang berfokus pada pemanfaatan rumput laut Indonesia untuk produksi gula sebagai bahan baku bioetanol atau produk lainnya. Saat ini, hanya beberapa spesies dari lebih dari 700 spesies rumput laut di Indonesia yang telah dimanfaatkan dalam industri pangan. Oleh karena itu, potensi rumput laut sebagai sumber energi biomassa belum sepenuhnya dieksplorasi.
“Dengan kandungan dan keunikan makroalga, produksi produk nonenergi tetap menjadi daya tarik dari makroalga, contohnya pigmen atau senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan di bidang kesehatan,” tambah Novi.
BRIN melakukan kolaborasi dengan berbagai universitas, baik nasional maupun internasional, untuk melakukan riset dan kajian lebih lanjut mengenai pemanfaatan rumput laut sebagai sumber energi dan produk bernilai lainnya. Kolaborasi tersebut mencakup berbagai metode konversi, seperti termokimia dengan hidrothermal process, supercritical water gasification, dan pyrolysis, serta metode biologis. Berbagai riset dilakukan untuk mengoptimalkan produksi pigmen, senyawa aktif, dan sintesis katalis yang dapat meningkatkan reaksi sesuai dengan produk yang diinginkan.
Selama dua tahun, BRIN bersama mitra melakukan berbagai kegiatan riset yang telah menghasilkan sejumlah publikasi ilmiah, menunjukkan komitmen untuk menggali dan mengembangkan potensi rumput laut sebagai sumber energi alternatif yang berkelanjutan. Melalui penelitian dan kerja sama dengan berbagai pihak, diharapkan rumput laut akan semakin dioptimalkan sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang berpotensi mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan meningkatkan kemandirian energi Indonesia.