Pertamina terus berkomitmen mendukung Pemerintah Indonesia menyukseskan program strategis nasional (PSN). Dalam satu windu terakhir, Pemerintah telah menyelesaikan 161 proyek strategis nasional (PSN) dengan serapan mencapai 11 juta tenaga kerja, termasuk di dalamnya PSN di bidang energi yang dijalankan Pertamina.
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kehadiran infrastruktur PSN telah membantu mendongkrak daya saing Indonesia di level internasional. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya peringkat daya saing Indonesia dalam IMD World Competitiveness Index dari peringkat 44 ke peringkat 34 pada tahun 2022.
“Berdasarkan International Institute for Management Development (IMD), daya saing kita di tahun 2022, yang sebelumnya rangking 44 tahun kemarin, kita sudah masuk ke rangking 34. Kenaikan 10 (peringkat) itu kenaikan tertinggi di dunia dan salah satunya karena urusan infrastruktur yang bisa banyak kita selesaikan,” ujar Jokowi ketika membuka Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN), di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (13/09/2023).
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati yang turut hadir dalam acara tersebut menegaskan, sebagai BUMN, Pertamina mendapatkan amanah menjalankan PSN di sektor energi mulai dari hulu hingga hilir. “Proyek strategis nasional yang dijalankan Pertamina bertujuan untuk membangun ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi nasional. Selain itu proyek strategis Pertamina juga mendatangkan manfaat seperti pengurangan impor, pengurangan emisi, dan mendorong perekonomian nasional melalui keterlibatan industri dalam negeri, penyerapan tenaga kerja, dan penggunaan TKDN, sehingga manfaatnya sangat besar bagi Indonesia,” ucap Nicke.
SVP Research & Technology Innovation (RTI) Pertamina Oki Muraza menjelaskan, dalam acara ini, Pertamina menghadirkan berbagai PSN antara lain proyek pengolahan dan petrokimia, revitalisasi kilang, pembangunan tangki BBM dan LPG di wilayah Indonesia Timur, Jaringan Gas APBN, dan Katalis Merah Putih.
Salah satu program PSN Pertamina adalah Pabrik Katalis Merah Putih yang tengah dijalankan oleh Pertamina, bersama dengan PT Pupuk Kujang dan PT Rekacipta Inovasi ITB. Katalis ini memiliki fungsi strategis, untuk memperkuat ketahanan energi, dan mengurangi impor katalis. Proyek ini juga untuk memenuhi kebutuhan katalis nasional yang salah satunya bisa dimanfaatkan dalam memproduksi green fuel sesuai dengan program dan kebijakan strategis pemerintah melalui Kementerian ESDM.
“Katalis Merah Putih ini, sudah dipakai di kilang-kilang Pertamina untuk Hydrotreating atau suatu proses membuang pengotor seperti sulfur. Jika Katalis ini nantinya bisa diimplementasikan di semua kilang, maka akan didapatkan kualitas BBM yang semakin prima, dengan kadar sulfur yang sangat rendah. Pada perkembangannya, kami berharap dapat memproduksi katalis untuk industri lain, seperti pupuk atau industri terkait lainnya,” Jelas Oki.
Sewindu PSN merupakan kolaborasi antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dalam hal ini Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan Ikatan Alumni Universitas Padjajaran.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.*