Site icon Seputar Energi

PLTS Terapung Terbesar di ASEAN Akan Diresmikan Awal November di Cirata

Seputarenergi – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Cirata akan diresmikan pada awal November 2023. Proyek ini, dengan kapasitas 145 MWac atau setara dengan 192 MWp, diperkirakan akan menjadi PLTS terapung terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) atau yang terbesar kedua di dunia.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengungkapkan bahwa proyek PLTS terapung Cirata akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

“Itu kan akan diresmikan oleh Presiden dan kita sedang minta arahan untuk diresmikan oleh Presiden, mungkin di awal November ya,” ujarnya.

Dengan beroperasinya PLTS terapung Cirata, Indonesia akan meningkatkan bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) nasional. Saat ini, capaian bauran EBT baru mencapai 12,8%, sementara target pada tahun 2025 adalah 23%.

Dadan mengakui bahwa secara volume bauran EBT telah meningkat, tetapi secara persentase masih belum cukup.

“Angkanya masih di angka 12,8% hingga 13%. Jadi persentasenya tidak naik, tapi volumenya naik karena kita nambah terus dari sisi pembangkit dan akan diresmikan sama Presiden yang PLTS yang di Cirata,” katanya.

Proyek PLTS terapung Cirata, yang berlokasi di Waduk Cirata, Jawa Barat, merupakan hasil kerja sama antara PT PLN (Persero) dan perusahaan Uni Emirat Arab (UEA), Masdar.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa proyek ini melibatkan 1.500 karyawan lokal dalam pengerjaannya.

“Dan ini juga berkolaborasi dengan Masdar UEA. Contoh bagaimana jalur peluncuran di sini kami mempekerjakan 1500 karyawan lokal di Cirata. Kami menggunakan 25% dari kapasitas kami dan dapat ditingkatkan ke kapasitas 1 GW,” ungkap Darmawan.

Proyek ini memiliki skema kerja sama investasi yang menarik, yang dapat mendorong minat investor untuk mengembangkan proyek serupa di wilayah lain. Harga jual listrik dari PLTS terapung ini sekitar 5,82 sen US$ per kilo Watt hour (kWh) dengan skema Build, Own, Operate, and Transfer (BOOT) selama 25 tahun.

PLTS terapung Cirata adalah langkah besar dalam mendorong energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia dan akan menjadi tonggak penting dalam upaya mencapai target energi terbarukan negara ini.