Seputarenergi – Pertamina Patra Niaga, anak perusahaan PT Pertamina (Persero), menjalin kemitraan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendukung kelancaran Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN). Kerjasama ini mencakup pemenuhan kebutuhan bahan bakar dan produk pendukung lainnya, seperti bensin, solar, avtur, dan LPG, untuk pembangunan infrastruktur dasar IKN.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya, dan Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga, dalam kegiatan Pertamina Patra Niaga Business Forum 2023, pada Kamis (16/11).
Maya Kusmaya menyatakan kesiapan dan komitmen Pertamina Patra Niaga dalam menjamin kebutuhan energi untuk kontraktor dan pengoperasian alat konstruksi demi mendukung Pembangunan IKN. “Ini adalah komitmen kami untuk mendukung Pembangunan IKN,” kata Maya.
Pertamina Patra Niaga juga siap menyediakan produk lain, termasuk pelumas, aspal, dan petrokimia, serta menyediakan BBM Low Sulfur yang mendukung Environmental, Social dan Governance (ESG) Partnership.
“Peran Pertamina Patra Niaga dalam menyediakan energi bagi proses pembangunan IKN yang dikelola oleh Kementerian PUPR menjadi sangat penting untuk kelancaran proses konstruksi infrastruktur,” jelas Maya.
Maya melanjutkan, fasilitas Pertamina Patra Niaga di Kalimantan Timur telah disiagakan sebagai titik suplai utama bahan bakar untuk pembangunan IKN, memastikan distribusi energi berjalan lancar.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mochammad Zaenal Fatah, menyambut baik kolaborasi ini, menyatakan bahwa kerja sama ini akan mendukung percepatan pembangunan infrastruktur dasar IKN hingga tahun 2024.
Danis Hidayat Sumadilaga menyatakan bahwa jaminan suplai energi sangat penting dalam pembangunan infrastruktur dasar di IKN. Dia menilai kerja sama dengan Pertamina Patra Niaga terkait distribusi bahan bakar sangat krusial.
“Jaminan supply chain bahan bakar dapat mendukung pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, bendungan, gedung dan perumahan, dan segala bangunan dasar yang sifatnya memenuhi kesiapan sebuah kawasan baru,” kata Danis.
