Baru Diresmikan, Papua Barat Kini Miliki Pabrik Gas Raksasa

0
377

Seputraenergi – Pada Jumat, 24 November 2023, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Kilang Gas Alam Cair (LNG) Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni, Papua Barat. Proyek ini, dengan investasi sebesar US$ 4,83 miliar atau Rp 75 triliun, menjadikan Kilang LNG Tangguh sebagai pabrik gas terbesar di Indonesia.

Presiden Jokowi, didampingi oleh sejumlah pejabat, menyampaikan rasa syukur atas peresmian Proyek Tangguh Train 3. Dalam sambutannya, Jokowi menyebut, “Puji dan syukur, alhamdulillah hari ini kita akan meresmikan Proyek Tangguh Train 3, penghasil gas bumi terbesar di Indonesia.”

Proyek Liquefied Natural Gas (LNG) di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, akan meningkatkan kapasitas produksi gas Tangguh menjadi 11,4 juta ton per tahun. Jokowi menegaskan kontribusi signifikan proyek ini terhadap target produksi gas 12 standar kaki kubik per hari pada tahun 2030.

“Pengoperasian proyek ini bakal menjadi tonggak akselerasi pengembangan pembangkit listrik tenaga surya berskala besar di Indonesia,” ujar Fabby.

Peresmian ini juga menjadi awal dari operasi komersil dari Train 3, menandai kontribusi Tangguh terhadap ketahanan energi bangsa dan dukungannya pada program transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) tahun 2060.

Arifin Tasrif, Menteri ESDM, menyampaikan bahwa fase berikutnya dari Proyek Tangguh adalah Proyek Ubadari CCUS (UCC), yang merupakan proyek Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) terdepan di Indonesia. “Proyek ini akan menjadi CCS Hub pertama di Indonesia, dengan potensi kapasitas penyimpanan CO2 hingga 1,8 Gt,” ujarnya.

Proyek lain yang akan dikembangkan melibatkan hilirisasi gas alam menjadi low carbon ammonia dengan rencana produksi 875 ribu ton/tahun Blue Ammonia. Proyek ini akan digunakan untuk co-firing di pembangkit listrik dan di pabrik baja. Sementara proyek Lapangan Gas Asap, Kido, Merah, akan memproduksi cadangan gas sebesar 2.244,45 BSCF dan produksi kondensat sebesar 5,4 MMSTB dengan total nilai investasi sebesar US$ 3,37 miliar.

Penting untuk dicatat bahwa proyek-proyek hilirisasi ini mencerminkan ketangguhan industri hulu migas Indonesia dalam menjalankan tugasnya di tengah dinamika dan tantangan global dan nasional.

Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas, menyampaikan bahwa beroperasinya secara penuh Tangguh Train 3 akan meningkatkan produksi gas nasional dan memperkuat peran industri hulu migas di era transisi energi untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

BP EVP Gas & Low Carbon Energy Anja-Isabel Dotzenrath menyatakan apresiasi terhadap dukungan pemerintah Indonesia, “Kami merasa terhormat bahwa Presiden Jokowi berkenan meresmikan Tangguh Train 3. Tangguh merupakan fasilitas kelas dunia dengan budaya keselamatan yang kuat, dan 70% dari pekerja kami berasal dari Papua. Indonesia merupakan negara penting dalam portfolio BP, kami sangat berterima kasih terhadap dukungan Pemerintah Indonesia.”

Dengan peresmian Tangguh Train 3 dan proyek-proyek terkaitnya, Papua Barat kini menjadi tuan rumah pabrik gas raksasa yang akan berkontribusi signifikan terhadap produksi gas nasional dan memperkuat peran Indonesia dalam industri energi global.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here