Site icon Seputar Energi

Pertamina Maksimalkan Penyaluran BBM Satu Harga di Wilayah 3T

Seputarenergi – Pertamina terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di seluruh Indonesia. Sejak tahun 2017, Pertamina telah mengoperasikan 493 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga, dengan penambahan 51 outlet baru yang baru saja diresmikan secara simbolis di Fuel Terminal Sorong, Papua Barat pada Jumat, 24 November 2023. Penambahan ini melibatkan wilayah cluster Maluku-Papua, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Sumatra.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, serta Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Subholding Commercial & Trading (C&T), Riva Siahaan, turut hadir dalam peresmian tersebut.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan apresiasi terhadap upaya Pertamina dalam menyediakan penyalur dan SPBU BBM Satu Harga, yang sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo terkait keadilan bagi masyarakat di wilayah 3T. Ia berharap program BBM Satu Harga semakin memudahkan akses energi bagi masyarakat dan menekankan bahwa Pemerintah Indonesia terus berupaya memenuhi kebutuhan energi masyarakat.

“Saya ucapkan terima kasih (kepada) Pertamina atas dukungannya dan juga BPH (Migas). Semoga upaya-upaya yang kita lakukan mendapatkan kemudahan dan lindungan dari Yang Maha Kuasa,” ujar Arifin Tasrif.

Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, menambahkan dukungan dari pihaknya terhadap pelaksanaan BBM Satu Harga di wilayah 3T. Ia mengapresiasi upaya Pertamina dan semua pihak terkait lainnya yang turut berkontribusi dalam penyelenggaraan BBM Satu Harga.

“Untuk menjamin ketersediaan BBM dengan harga yang terjangkau di seluruh wilayah NKRI, Pemerintah saat ini melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 Tahun 2016, telah mengamanatkan kepada BPH Migas untuk mengawal pelaksanaan program BBM Satu Harga melalui penugasan kepada Badan Usaha penerima penugasan untuk melaksanakan pembangunan penyalur BBM satu harga pada lokasi tertentu yang telah ditetapkan,” terang Erika.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Sub Holding Commercial & Trading (C&T), Riva Siahaan, menjelaskan bahwa peresmian 51 penyalur BBM Satu Harga hari ini tersebar di empat wilayah, yaitu 26 penyalur di Maluku dan Papua, 9 penyalur di Aceh, 11 penyalur di Nusa Tenggara, dan 5 penyalur di Kalimantan Tengah.

Sejak tahun 2017, Pertamina melalui program BBM Satu Harga telah menyalurkan sebesar 1,2 juta kiloliter. Hingga bulan Oktober 2023, sebanyak 449 ribu kiloliter telah disalurkan melalui penyalur dan SPBU BBM Satu Harga yang selesai dibangun pada tahun ini.

Riva menekankan bahwa proses pendistribusian BBM Satu Harga di daerah 3T menggunakan multi moda transportasi, termasuk jalur darat, laut, dan udara. Untuk tahun 2024, Pertamina menargetkan penyelesaian sekitar 573 lembaga penyalur atau SPBU BBM Satu Harga.

Riva juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang turut mendukung program BBM Satu Harga. “Atas nama Pertamina, kami mengucapkan terima kasih karena kami selalu diajak dan selalu diberi kesempatan untuk bisa menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk bisa menyediakan energi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat, khususnya di wilayah 3T,” ujarnya.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar, menyatakan bahwa Program BBM Satu Harga merupakan amanah yang dijalankan Pertamina untuk menjaga ketahanan energi hingga pelosok negeri dari Sabang sampai Merauke.

“BBM Satu Harga wujud komitmen Pertamina menyediakan energi untuk masyarakat sesuai dengan prinsip availability, accessibility, affordability, acceptability dan sustainability,” ujar Fadjar.

Fadjar juga menyampaikan bahwa peresmian lembaga penyalur BBM satu harga ini menjadi persembahan spesial Pertamina menjelang ulang tahun Pertamina yang ke-66. Pertamina, sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.