Site icon Seputar Energi

Pemerintah Diingatkan Hati-hati Kembangkan Pembangkit Listrik Nuklir

Seputarenergi – Pemerintah Indonesia diminta untuk berhati-hati dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), mengingat sejumlah risiko yang terkait. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, menekankan pentingnya memiliki kriteria yang jelas terkait teknologi PLTN yang akan dikembangkan, dengan parameter dan teknologi yang terbukti aman.

“Katanya teknologi yang digunakan itu Small Modular Reactor (SMR), saya kira kita semua harus hati-hati memperhatikan parameter dari teknologinya. Paling tidak harus terbukti andal, aman, dan harganya kompetitif tidak membebani pemerintah dan keuangan negara,” kata Fabby.

Selain teknologi yang aman, Fabby juga menyoroti perlunya transparansi dalam pemberian izin dan perhitungan ekonomi, termasuk potensi risiko keuangan yang mungkin ditanggung oleh pemerintah dan badan usaha milik negara (BUMN).

“Jadi terlepas dari apapun, pemerintah harus memastikan adanya transparansi, jadi semuanya harus jelas,” ujarnya.

Menyadari risiko yang terlibat, Fabby mengingatkan pemerintah untuk membandingkan biaya pemangkasan emisi (abatement cost) per ton karbon dioksida (CO2) dengan pilihan teknologi lainnya. Putra Adhiguna, Analis Energi Institute of Energy Economics and Financial, menambahkan bahwa teknologi nuklir dapat menurunkan emisi hingga 10% pada tahun 2050, tetapi mempertegas pentingnya perizinan dan faktor keselamatan dalam pembangunan PLTN di Indonesia.

“Pemerintah juga harus memikirkan biaya pembangunan PLTN, karena pembangunan PLTN lebih dan sering mengalami over-budget dan penundaan,” ujar Adhiguna.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif telah menyatakan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan kebijakan terkait proses perizinan dan mekanisme pemanfaatan energi listrik dari PLTN. Namun, Arifin juga mencatat bahwa perlu menjaga keamanan teknologi nuklir, menyadari keprihatinan masyarakat terhadap pemanfaatan nuklir sebagai sumber energi.

“PLTN itu adalah energi baru yang selama ini banyak masyarakat masih khawatir dengan pemanfaatannya,” kata Arifin.