Seputarenergi – Upaya pemerataan akses listrik di seluruh Indonesia terus dilakukan melalui program pemerintah yang memberikan bantuan instalasi listrik gratis kepada rumah tangga tidak mampu. Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang, menjelaskan bahwa pemasangan instalasi listrik gratis merupakan langkah nyata untuk mencapai pemerataan ketenagalistrikan dan mewujudkan energi berkeadilan di wilayah tersebut.
“Saya menyadari Kaltara masih banyak rumah tangga tidak mampu atau belum memiliki sambungan instalasi rumah dengan sumber listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN),” ungkap Gubernur Paliwang.
Sejak tahun 2020, Pemprov Kaltara telah meluncurkan program pemasangan dan penyambungan instalasi listrik gratis untuk rumah tangga tidak mampu. Program ini menjadi upaya Pemprov Kaltara dalam menjawab kebutuhan energi listrik sebagai kebutuhan pokok masyarakat, terutama bagi rumah tangga kurang mampu di wilayah tersebut.
Gubernur Paliwang memaparkan, “Program bantuan pasang baru listrik rumah gratis telah berjalan selama empat tahun terakhir. Pada 2020, pemprov mengalokasikan 85 kartu keluarga (KK) penerima bantuan. Tahun 2021 sebanyak 150 KK, pada 2022 sebanyak 50 KK, dan pada 2023 sebanyak 300 KK.”
Bantuan tersebut ditujukan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Kaltara, dengan penekanan pada wilayah yang membutuhkan akses listrik lebih lanjut. Daerah seperti Tarakan, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung telah menjadi fokus program ini.
“Tujuan pemberian bantuan pasang baru listrik rumah gratis tercapainya peningkatan rasio elektrifikasi di Kaltara. Sehingga dapat membantu meningkatkan taraf hidup, kesejahteraan, dan produktivitas keluarga tidak mampu penerima bantuan sambungan rumah,” tambah Gubernur Paliwang.
Selain bantuan pasang baru, pemerintah setempat juga terus berupaya meningkatkan rasio elektrifikasi dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di desa-desa yang belum terjangkau jaringan listrik. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa masyarakat di daerah terpencil, seperti daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), juga dapat menikmati manfaat listrik.
Gubernur Paliwang memberikan imbauan kepada masyarakat yang menerima bantuan agar menggunakan listrik secara bijaksana. Dia menekankan pentingnya memanfaatkan bantuan tersebut dengan hemat dan aman, sebagai langkah positif untuk memaksimalkan manfaat dari program pemerintah.
Sebagai penekanan terhadap urgensi program tersebut, Gubernur Paliwang menegaskan, “Bantuan pasang listrik rumah gratis pemerintah terus berupaya meningkatkan rasio elektrifikasi, dengan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk desa-desa yang belum terjangkau jaringan listrik. Dengan memasang lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) untuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dan terus meningkatkan pembangunan jaringan distribusi.”