Seputarenergi – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan upaya strategis yang diambil untuk mencapai target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada tahun 2025. Pada konferensi pers “Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024,” Arifin Tasrif mengakui bahwa peningkatan bauran EBT pada tahun 2023 belum mencapai tingkat yang signifikan, dan langkah keras diperlukan untuk mendekati target pada tahun 2025.
“Mengenai bauran energi terbarukan, tahun 2023 kami melihat bahwa peningkatan ada, cuma belum signifikan sehingga ini perlu upaya-upaya keras untuk bisa mendekati target capaian di tahun 2025,” ujar Arifin.
Pada tahun 2025, Menteri ESDM menargetkan mencapai 23 persen bauran EBT, sementara saat ini baru mencapai sekitar 13,1 persen. Realisasi bauran EBT pada tahun 2023 mencapai 13,1 persen dari target 17,9 persen, sedangkan pada tahun 2022 mencapai 12,3 persen dari target 15,7 persen.
Dalam rangka mencapai target tersebut, Kementerian ESDM menetapkan sejumlah strategi, di antaranya adalah melalui pembangunan pembangkit EBT berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dengan target pemasangan 10,6 gigawatt (GW) pada tahun 2025.
“Tentu saja kami harus menyiapkan beberapa langkah strategis di antaranya pelaksanaan pembangunan EBT yang sudah direncanakan di RUPTL. Jadi, targetnya di 2025 harus terpasang 10,6 GW lagi,” kata Arifin.
Selain itu, langkah-langkah strategis lainnya mencakup implementasi program Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap dengan target 3,6 GW pada tahun 2025. Arifin Tasrif menyadari bahwa penggunaan PLTS atap dapat mempercepat pencapaian target, asalkan disesuaikan dengan kemampuan masyarakat dan PLN untuk mengakomodirnya.
Pihaknya juga mencanangkan konversi pembangkit diesel ke EBT, program mandatori B35 dengan target 13,9 juta kiloliter (KL) pada tahun 2025, program co-firing biomassa pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan target 10,2 juta ton pada tahun yang sama. Selanjutnya, upaya penyediaan akses energi modern melalui EBT di lokasi terluar, terdepan, dan tertinggal (3T), eksplorasi panas bumi oleh pemerintah, dan pemanfaatan EBT off grid serta pemanfaatan langsung juga masuk dalam strategi pemerintah untuk mencapai target bauran EBT pada tahun 2025.