PLN Pertimbangkan Pensiun Dini PLTU Suralaya 3 dan 4

0
1877

Seputarenergi – Dewan Energi Nasional (DEN) mengungkapkan bahwa PT PLN sedang mempertimbangkan penghentian operasi PLTU Suralaya 3 dan 4 sebagai bagian dari strategi untuk menurunkan emisi dan meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT).

Sekretaris Jenderal DEN, Djoko Siswanto, menjelaskan bahwa pemensiunan dini PLTU merupakan langkah strategis dalam upaya menurunkan emisi dan meningkatkan efisiensi. Salah satu pembangkit yang sedang dievaluasi adalah PLTU Suralaya 3 dan 4 karena tingginya tingkat emisi dan rendahnya efisiensi.

Djoko Siswanto menyampaikan, “Jadi sekarang statusnya PLN sedang mengkaji untuk PLTU Suralaya apakah akan dimatikan sekarang atau bertahap. Sebenarnya ini tidak hanya di Suralaya di tempat lain juga kita lihat.”

PLTU Suralaya 1-4, berlokasi di ujung barat Pulau Jawa, Provinsi Banten, dengan total kapasitas 1.600 MW, telah beroperasi sejak tahun 1984. Fase penurunan kapasitas pembangkit telah dimulai, dan PLN menyiapkan strategi alternatif untuk mengurangi emisi dan meningkatkan keberlanjutan energi.

Direktur Manajemen Risiko PT PLN, Suroso Isnandar, menjelaskan bahwa pembangkit Suralaya 1 sampai 4 telah memasuki masa coal phase down secara bertahap, dan akan mengalami penurunan kapasitas hingga akhirnya dimatikan. “Saat ini penurunan kapasitas masih di angka 85% sampai 90%, dan penurunan bisa sampai 75,87%,” ujar Suroso.

PLN telah menetapkan strategi lain untuk mengurangi emisi PLTU, termasuk menggantikan 1,1 GW PLTU dengan energi baru terbarukan (EBT), memanfaatkan co-firing biomassa pada 41 PLTU (akan menjadi 52 PLTU pada 2025), menggantikan 800 MW PLTU dengan pembangkit gas, dan melaksanakan program dedieselisasi sebesar 1 GW.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here