Seputarenergi – PT Pertamina (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian budaya dan pemberdayaan masyarakat melalui partisipasinya dalam ajang pameran wisata Vakantiebeurs di Jaarbeurs, Utrecht, Belanda, pada 10-14 Januari 2024. Dalam pameran tersebut, Pertamina memperkenalkan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), seperti Desa Wisata Pertamina dan produk-produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) unggulan yang menjadi binaan Pertamina.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan tujuan partisipasi Pertamina dalam pameran tersebut, “Partisipasi Pertamina pada pameran di kawasan Eropa ini bertujuan mengenalkan budaya nusantara, terutama dari binaan Pertamina. Di sisi lain, menunjukkan peran Pertamina dalam mengembangkan energi transisi di dalam negeri.”
Fadjar juga menyoroti program unggulan yang diperkenalkan, termasuk Balai Perekonomian Desa (Balkondes) di Desa Wringinputih dan Desa Karangrejo, binaan Pertamina, yang berada di Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. “Borobudur sudah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia, sehingga ini kesempatan kami untuk mengangkat program Pertamina ke komunitas global yang lebih luas,” tambah Fadjar.
Manager Corporate Social Responsibility Pertamina, Dian Hapsari Firasati, juga mengungkapkan kebanggaannya dapat membawa budaya Indonesia ke ajang internasional dan menghadirkan produk-produk UMKM berkualitas serta program pemberdayaan masyarakat. Dian menekankan, “Program TJSL dan produk UMKM unggulan tersebut antaranya Desa Wisata Pertamina Balkondes, Sahabat Disabilitas Pertamina Difablepreneur, Desa Energi Berdikari, Handicraft Ayu Tenan, Handicraft Diby Leather, Handicraft Kuncoro Leather, Omah Wayang, dan lainnya.”
Salah satu inisiatif yang mendapat respons positif adalah program membatik yang dilakukan oleh salah satu komunitas difablepreneur dari Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Seorang pengunjung Belanda, Olaf, bahkan mencoba melukis batik dengan antusias. Olaf menyatakan, “Saya rasa cukup sulit untuk membatik, memerlukan keterampilan khusus. Tapi hasil akhirnya sangat cantik. Jika ada waktu, saya mungkin akan berkunjung ke Boyolali untuk belajar langsung ketika di Indonesia.”
Selain mendapatkan respons positif dari pengunjung, Pertamina juga menerima kunjungan dari Mira Sari, salah satu pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (ASPINA) Belanda, yang tertarik dengan produk-produk UMKM binaan Pertamina untuk menjadi pemasok kebutuhan usaha hotel yang dijalankannya. Mira menyatakan, “Seperti produk handicraft berupa gelang dari Ayu Tenan dan gantungan kunci kulit Diby Leather. Selain itu, saya juga punya kebutuhan sprei dengan motif batik, yang mungkin bisa dipenuhi oleh kelompok batik difabel di Boyolali.”
Kegiatan TJSL Pertamina merupakan upaya dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) serta prinsip Environment, Social, Governance (ESG). Pertamina, sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada SDGs. Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan ESG di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.