Seputarenergi – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan bahwa target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada tahun 2025 tetap berjalan. Hal ini merupakan tanggapan atas rencana Dewan Energi Nasional (DEN) yang berencana merevisi target tersebut menjadi 17-19 persen melalui pembaharuan Kebijakan Energi Nasional (KEN).
Arifin Tasrif menyatakan, “Target itu tetap jalan,” menambahkan bahwa revisi yang diusulkan oleh DEN merupakan prediksi semata. Menteri ESDM menekankan bahwa regulasi dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sudah disiapkan untuk mendukung percepatan bauran EBT.
“Regulasi sekarang yang kita punya ini sudah cukup dan RUPTL juga sudah berdasarkan target capaian itu,” ujar Arifin.
Meskipun demikian, Arifin mengakui bahwa salah satu kendala utama dalam percepatan bauran EBT adalah ketersediaan infrastruktur. Ia menyebutkan bahwa perbaikan pada infrastruktur menjadi fokus untuk mengatasi hambatan ini.
Dalam konferensi pers “Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024,” Kementerian ESDM melaporkan bahwa realisasi bauran EBT pada tahun 2023 mencapai 13,1 persen dari target 17,9 persen. Beberapa langkah strategis telah diambil, seperti pembangunan pembangkit EBT melalui RUPTL, implementasi PLTS atap, konversi pembangkit diesel ke EBT, program B35, co-firing biomassa pada PLTU, penyediaan akses energi modern di lokasi 3T, eksplorasi panas bumi, dan pemanfaatan EBT off grid.
Artinya, pemerintah tetap fokus untuk mencapai target bauran EBT yang ambisius, meskipun mengakui adanya beberapa tantangan yang perlu diatasi.