Pertamina Gas Negara Perkenalkan BBG “Gasku” yang Ramah Lingkungan & Terjangkau di IIMS 2024

0
345

Seputarenergi – PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas Pertamina, memperkenalkan kembali produk GasKu, yaitu bahan bakar gas (BBG) untuk kendaraan yang ramah lingkungan, dalam acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. GasKu merupakan merek produk BBG berbasis Compressed Natural Gas (CNG) yang dikelola oleh PT Gagas Energi Indonesia, anak perusahaan PGN.

“GasKu merupakan produk yang diciptakan SH Gas untuk mendukung program pemerintah terkait konversi BBM ke BBG. Produk ini juga lebih ramah lingkungan sehingga bisa jadi energi alternatif kendaraan yang rendah emisi. Jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya, emisi yang dihasilkan GasKu 25 – 35 persen lebih rendah,” ujar Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Harry Budi Sidharta.

Pelanggan GasKu didominasi oleh angkutan umum seperti bajaj, angkot, bis kota, taksi, dan kendaraan operasional BUMN dan Pemda. Benefit menggunakan GasKu yang lebih rendah emisi dapat membuat mesin menjadi lebih bersih dan bau asap tidak menyengat.

“Kami akan mendukung berbagai pihak yang ingin mendapatkan manfaat dari penggunaan BBG melalui pengoperasian fasilitas pengisian BBG secara optimal. Seperti Blue Bird sebagai perusahaan taksi konvensional yang sebagian armadanya menggunakan bahan bakar gas, mengingat sifatnya yang ramah lingkungan, aman dan ekonomis,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama.

Selain lebih ramah lingkungan, pemakaian GasKu juga lebih efisien dengan harga Rp4.500 per Liter Setara Premium (LSP), dengan sumber gas yang berasal dari domestik, sehingga harganya lebih terjangkau. Pelanggan dapat menghemat pemakaian biaya energi sekitar 50%. Performa dari penggunaan GasKu pun setara dengan penggunaan BBM pada kendaraan bermotor.

“Saat ini, Pertamina telah mengarah ke ESG dan NZE dengan menghadirkan energi-energi yang ramah lingkungan salah satunya bahan bakar gas. Ini saatnya mengisi transisi energi menuju NZE menggunakan energi-energi ramah lingkungan tersebut,” imbuh Rachmat.

GasKu dapat diaplikasikan pada kendaraan yang sudah dipasang converter kit, sehingga dapat menggunakan BBM dan BBG secara bergantian (terdapat switch/dual fuel) sehingga mengurangi kekhawatiran, jika kehabisan BBG di tengah jalan. Pemasangan converter kit dapat dilakukan di bengkel pemasangan yang sudah bersertifikasi, seperti di Bengkel Autogas Indonesia, Taman Tekno BSD Tangerang Selatan, dan Bengkel Raja Rafa Samudra, Pondok Gede Jakarta Timur.

“Pemakaian BBG untuk kendaraan tidak berarti mengganti mesin. Terdapat switcher sehingga kendaraan tetap bisa memakai BBM. Penambahan BBG pada kendaraan akan mendukung jarak tempuh kendaraan, sekaligus mendukung program ‘langit biru’ Pertamina untuk mewujudkan Net Zero Emission,” jelas Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah.

Pada 1 tanki gas CNG dapat diisi gas sampai dengan 15 liter dengan waktu pengisian 1 – 2 menit. Saat ini, stasiun pengisian BBG tersedia di berbagai kota di Indonesia. Total jumlah SPBG & MRU Pertamina Group sebanyak 72 station.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menekankan bahwa di era transisi energi, penggunaan gas sebagai bahan bakar transisi yang rendah emisi dapat berkontribusi untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target Net Zero Emission yang menjadi komitmen Pertamina.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here