Site icon Seputar Energi

Mengejar 100 Persen Energi Terbarukan di Nusa Penida Bali

Seputarenergi – Nusa Penida, Bali, tengah diarahkan untuk menjadi pulau berbasis energi terbarukan pada tahun 2030, hanya enam tahun dari sekarang. Analisis dari Institute for Essential Services Reform (IESR) menunjukkan tiga alasan mengapa Nusa Penida dipilih sebagai pulau dengan 100 persen energi terbarukan: ketersediaan potensi energi terbarukan yang melimpah, letak geografis yang terpisah dari Bali daratan, dan potensi ekonomi dari pengembangan pariwisata hijau.

Menurut Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, Nusa Penida memiliki peluang besar untuk menjadi pulau percontohan berbasis energi terbarukan bahkan dapat memasok kebutuhan energi di Pulau Bali.

“Dengan 100 persen energi terbarukan, maka biaya produksi listriknya bisa turun 30-40 persen,” ujar Fabby.

Fabby juga menegaskan bahwa studi awal mengenai Nusa Penida dengan 100 persen energi terbarukan pada tahun 2030 sedang dilakukan dan akan diluncurkan pada 6 Maret 2024 mendatang.

“Hal ini merupakan langkah awal untuk menguji konsep dan melakukan perencanaan sistem ketenagalistrikan,” tambahnya.

Untuk mencapai target tersebut, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, mitra pembangunan, pihak swasta, dan masyarakat.

Berdasarkan analisis IESR dan Center of Excellence Community Based Renewable Energy (CORE) Udayana, Nusa Penida memiliki potensi energi terbarukan mencapai lebih dari 3.219 megawatt (MW), termasuk potensi dari panel surya, biomassa, dan penyimpanan energi hidro terpompa.

Analisis tersebut juga menyoroti perlunya sistem penyimpanan energi dalam bentuk baterai untuk mengatasi sifat variabilitas energi terbarukan yang dipengaruhi oleh kondisi cuaca.

Dengan menggandeng berbagai pihak dan memanfaatkan potensi energi terbarukan yang melimpah, Nusa Penida diharapkan dapat menjadi contoh sukses dalam mewujudkan pulau berbasis energi terbarukan di Indonesia.