Site icon Seputar Energi

Pakar: Mundur atau Tidak, Target Produksi Migas 2030 Tak Realistis

Seputarenergi – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih optimis bahwa target produksi migas untuk tahun 2030 bisa tercapai, meskipun ada pandangan bahwa kemungkinan baru tercapai pada 2033 atau mundur 3 tahun. Namun, pendapat ini dipertanyakan oleh beberapa pakar.

Pri Agung Rakhmanto, Founder Advisor ReforMiner Institute, mengatakan bahwa baik pandangan Kementerian ESDM maupun SKK Migas dinilai tidak realistis. “Bagi saya, (keduanya) sama-sama tidak cukup realistis,” kata Pri.

Menurut pemerintah, target produksi migas pada 2030 adalah 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik per hari gas direvisi. Pri menekankan bahwa saat ini belum ada gambaran yang jelas mengenai sumber tambahan produksi migas dan kapan waktu mulai produksinya.

“Karena sampai saat ini saya juga tidak melihat secara spesifik dari lapangan mana saja tambahan produksi itu akan diperoleh dan kapan waktu mulai put on production-nya,” ucapnya.

Dia menambahkan bahwa peningkatan produksi migas bisa dicapai melalui eksplorasi baru, penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR), dan upaya lainnya, namun hal ini masih terlalu makro dan tidak spesifik.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM masih optimis bahwa target tersebut dapat dicapai, terutama dengan harapan pada sumur migas non-konvensional di Wilayah Kerja (WK) Rokan.

Namun, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menyatakan bahwa target tersebut kemungkinan harus mundur hingga tiga tahun dari target awal setelah dilakukan kajian bersama sejumlah ahli.

Meskipun demikian, Tutuka dari Kementerian ESDM kembali menegaskan bahwa target tersebut masih bisa tercapai. “Bisa aja. Itu mungkin rencananya masih di SKK Migas ya tapi kalau menurut kami bisa saja,” ujarnya.