Operasional Pertamina Tahun 2023 Tumbuh di Segala Lini Bisnis

0
295

Seputarenergi – Kinerja PT Pertamina (Persero) sepanjang tahun 2023 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Meskipun menghadapi tantangan global, termasuk penurunan harga minyak dunia dan pelemahan nilai tukar, Pertamina berhasil melaluinya dengan efisiensi pengelolaan operasional dan manajemen keuangan yang baik.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menyatakan bahwa sejak restrukturisasi organisasi, kinerja operasional di seluruh lini bisnis baik di holding maupun subholding semakin solid dan andal. “Seiring dengan pertumbuhan operasional, capaian keuangan pun meningkat berkat efisiensi, optimalisasi biaya, manajemen liabilitas, serta komitmen penyelesaian piutang pemerintah kepada Pertamina,” ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan Tahun Buku 2023, di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 10 Juni 2024.

Melalui Subholding Hulu, produksi minyak dan gas (migas) tumbuh 8 persen dari 967,4 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) pada tahun 2022 menjadi 1.044 MBOEPD pada tahun 2023. Produksi tersebut dialokasikan untuk kebutuhan energi nasional, dimana Pertamina mengelola 24 persen blok dalam negeri yang berkontribusi terhadap pasokan minyak dan gas nasional sebanyak 69 persen dan 34 persen. Pada tahun 2023, Pertamina juga melakukan enam akuisisi blok, termasuk Blok Masela, Blok Bunga, dan Peri Mahakam.

Dari Subholding Pengolahan dan Petrokimia, produksi kilang meningkat 2 persen dari 333 juta barel (BBL) pada tahun 2022 menjadi 341 juta BBL pada tahun 2023. Program refinery development master plan (RDMP) Balikpapan telah mencapai 84 persen per akhir Desember 2023, serta berbagai keberhasilan lain seperti inovasi produk energi ramah lingkungan berupa sustainable aviation fuel (SAF), BioSolar B35, dan Pertamax Green.

Pada bisnis pemasaran dan niaga, melalui subholding Commercial & Trading, realisasi penjualan produk BBM dan Non-BBM juga meningkat dari 98 juta kiloliter (KL) pada tahun 2022 menjadi 100 juta KL pada tahun 2023. Pertamina Patra Niaga juga mulai menyalurkan BBM ramah lingkungan Pertamax Green 95 dan Biosolar 35. Di tahun 2023, Pertamina terus menjalankan program BBM 1 Harga, One Village One Outlet (OVOO), dan Pertashop di seluruh wilayah Indonesia, yang hingga akhir tahun 2023 telah mencakup 98 persen wilayah.

“Sebagai lini bisnis yang berhubungan dengan konsumen, Pertamina terus mengoptimalkan pemanfaatan digitalisasi secara terintegrasi, mulai dari distribusi hingga layanan, sehingga proses bisnis sektor ini dapat menghasilkan efisiensi yang signifikan bagi Pertamina,” ujar Nicke.

Subholding Gas juga berhasil meningkatkan penjualan gas dari 327 ribu BBTU (billion british thermal unit) pada tahun 2022 menjadi 337 ribu BBTU pada tahun 2023. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan permintaan dari sektor industri, komersial, dan rumah tangga. Sementara itu, jaringan gas (jargas) pada tahun 2023 bertambah 55 ribu sambungan, atau secara akumulasi menjadi 820 ribu sambungan rumah tangga (SRT). Transmisi gas juga meningkat sekitar 8 persen dari 493 Miliar SCF pada tahun 2022 menjadi 532 Miliar SCF pada tahun 2023.

Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2023. Transportasi kargo Pertamina meningkat 3 persen dari 157 juta KL pada tahun 2022 menjadi 161,4 juta KL pada tahun 2023. SH IML saat ini mengoperasikan 784 tanker dan kapal pendukung domestik serta 50 rute internasional. Sebagian besar kapal Pertamina juga telah menggunakan desain EcoShip, yang berdampak pada penurunan emisi dan efisiensi bahan bakar hingga 8 persen.

Di subholding Pertamina New & Renewable Energy (PNRE), produksi listrik dari energi baru dan terbarukan, termasuk panas bumi, naik 17 persen dari 4.658 giga watt hour (GWh) pada tahun 2022 menjadi 5.451 GWh pada tahun 2023. SH PNRE juga melakukan komersialisasi beberapa operasional, termasuk IPP Jawa 1 Unit 2, Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Rokan, Refinery Unit II, III, IV, dan VI.

Nicke menegaskan bahwa sebagian besar indikator operasional di seluruh subholding meningkat pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2022. Kenaikan operasional Pertamina Grup dipicu oleh tumbuhnya permintaan dari konsumen, terutama pada sektor energi transisi yang pertumbuhannya cukup tinggi. “Hal ini mencerminkan Pertamina menjalankan visinya untuk mendorong pemanfaatan energi transisi, sekaligus menjaga ketahanan energi nasional pada sektor migas,” katanya.

Menurut Nicke, selama tahun 2023, pemanfaatan digitalisasi di Pertamina diimplementasikan melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC), yang merupakan transformasi digital dalam memonitor dan mengendalikan seluruh proses bisnis Pertamina, termasuk proses distribusi dan ketersediaan pasokan energi.

PT Pertamina juga berhasil menjalankan penugasan khusus dari Pemerintah untuk menyalurkan energi ke masyarakat. Nicke menegaskan, mandat Pertamina sebagai BUMN energi adalah menjaga ketahanan energi nasional yang dilaksanakan melalui pengelolaan energi dengan prinsip availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainability. “Pertamina memiliki beberapa penugasan dari Pemerintah agar ketersediaan, keterjangkauan, dan keadilan energi bisa terlaksana. Inilah yang menjadi fokus Pertamina dalam menjalankan bisnisnya, yang terintegrasi mulai dari hulu migas hingga penyaluran produk untuk memenuhi kebutuhan industri, komersil, maupun masyarakat dan rumah tangga,” kata Nicke.

Salah satu peran Pertamina dalam tugas ini adalah menyediakan dan mendistribusikan paket perdana LPG 3 kilogram (kg) untuk kapal penangkap ikan dan mesin pompa air bagi nelayan dan petani, serta mendukung pengembangan infrastruktur seperti jaringan gas rumah tangga, termasuk yang digunakan untuk kawasan inti pusat pemerintahan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Vice President Corporate Communication, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa Pertamina terus bersinergi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjalankan penugasan tersebut. Keberhasilan Pertamina dalam menjalankan penugasan tentunya tidak terlepas dari dukungan Pemerintah, agar penyaluran energi dapat berjalan dengan lancar, aman, dan sesuai peruntukannya. “Kami mengapresiasi peran seluruh entitas lembaga pemerintah, aparat, serta perangkat desa dan masyarakat yang telah mendukung pendistribusian energi, sehingga penugasan ini berjalan dengan baik dan target untuk penyaluran energi dapat tercapai,” katanya.

Pertamina, sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here