Seputarenergi—PT Pertamina (Persero) kembali membuktikan komitmennya dalam mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia. Delapan UMKM binaan Pertamina berpartisipasi dalam ajang bergengsi Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, pada 9-12 Oktober 2024.
Keikutsertaan UMKM ini semakin istimewa dengan diraihnya penghargaan Best Eco Friendly Product oleh Dara Baro. UMKM ini menarik perhatian dengan konsep fesyen yang mengutamakan prinsip keberlanjutan melalui fashion circular, di mana limbah tekstil diolah menjadi busana unik menggunakan teknik jahit boro. “Dara Baro menerapkan metode upcycling melalui teknik jahit boro, yakni menjahit potongan kecil kain, sehingga mengubah limbah tekstil menjadi busana siap pakai berkarakter dan unik,” ungkap Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina.
Selain Dara Baro, UMKM binaan Pertamina lainnya, seperti Haluan Bali, Batik Jinggar, Prabu byYangke, Shamara, Ronald Moreno, Nia Boutique, serta Klambikoe by Anti, turut memamerkan koleksi busana terbaik mereka di JMFW 2024. Produk-produk yang ditampilkan mencakup busana muslim modern hingga batik kontemporer, menggambarkan kekayaan budaya Indonesia.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, yang membuka secara resmi JMFW 2024, menegaskan bahwa platform internasional ini tidak hanya menampilkan karya desainer Indonesia, tetapi juga memperkokoh posisi Indonesia sebagai pusat fesyen modis dunia.
Keikutsertaan UMKM binaan Pertamina dalam ajang ini menunjukkan peran penting BUMN dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. “Komitmen Pertamina untuk mendukung pelaku UMKM, khususnya di sektor fesyen untuk mengkurasi produk UMKM, meningkatkan kualitasnya dan membuka akses baik itu akses pendanaan, pemasaran, dan juga pangsa pasar,” ujar Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini, yang turut hadir dalam acara tersebut.
Salah satu mitra binaan Pertamina, Defria Kirana, pemilik Haluan Bali, mengapresiasi dukungan yang diberikan Pertamina. “Dukungannya sangat terasa banget dari awal. Bukan hanya soal memberikan kesempatan kami untuk exhibition, tetapi kami juga bisa scale-up karena selalu ada mentoring dan pelatihan-pelatihan. Bahkan kita dilatih sampai mengetahui bagaimana caranya kita memenuhi standar untuk bisa sampai ekspor,” ujar Defria.
Fadjar Djoko Santoso menambahkan bahwa sejumlah UMKM binaan Pertamina dipilih untuk berpartisipasi dalam JMFW karena produk-produk mereka yang khas dan unik, menggunakan kain nusantara dan motif yang menggambarkan kekayaan alam dan budaya Indonesia. Beberapa UMKM juga sudah menerapkan prinsip produksi fashion berkelanjutan.
“Melalui partisipasi ini, diharapkan UMKM binaan Pertamina bisa memperluas pasarnya di Indonesia, hingga kesempatan untuk berjaya di pasar global,” pungkas Fadjar.
Program pembinaan UMKM ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina, yang bertujuan untuk membantu UMKM naik kelas dan memperluas pasar ekspor dalam rangka mencapai pembangunan berkelanjutan. Pertamina, sebagai pemimpin di bidang transisi energi, juga berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060, sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnisnya.