Seputarenergi—PT Pertamina (Persero) mencatatkan laba bersih sebesar 2,66 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 42,1 triliun (asumsi kurs Rp 15.833 per dolar AS) hingga Oktober 2024. Kinerja positif ini didukung oleh pendapatan perusahaan yang mencapai 62,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 989,5 triliun dalam periode yang sama.
“Sampai dengan Oktober 2024 ini kita telah membukukan laba bersih 2,6 miliar dolar AS dengan revenue (pendapatan) 62,5 miliar dolar AS,” ungkap Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro, dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (3/12/2024).
Wiko optimistis bahwa hingga akhir 2024, pendapatan Pertamina akan mendekati capaian tahun sebelumnya. Pada 2023, Pertamina mencatat pendapatan sebesar 75,8 miliar dolar AS. “Kami optimis di akhir tahun kita bisa menyamai revenue tahun lalu,” tambahnya.
Meski dihadapkan pada tekanan global dalam beberapa tahun terakhir, Pertamina berhasil mempertahankan kinerja keuangan yang solid. Pada 2022, perusahaan membukukan laba bersih sebesar 3,81 miliar dolar AS dengan pendapatan 84,9 miliar dolar AS. Sementara itu, pada 2023, laba bersih meningkat menjadi 4,4 miliar dolar AS meski pendapatan turun menjadi 75,8 miliar dolar AS.
Wiko menjelaskan bahwa penurunan pendapatan pada 2023 disebabkan oleh melemahnya harga komoditas dunia, yang turut memengaruhi kinerja sektor hulu atau upstream Pertamina.