Dorong Operasional Ramah Lingkungan, Pertamina Resmikan PLTS Atap Terbesarnya

0
222
PLTS

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Pertamina New & Renewable Energy (NRE) resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap berkapasitas 2,5 megawatt peak (MWp) di Kilang Balikpapan, Senin (19/5/2025). Fasilitas ini menjadi PLTS atap terbesar di lingkungan operasional Pertamina Group.

Direktur Operasi KPI, Didik Bahagia, mengatakan bahwa kehadiran PLTS atap ini merupakan hasil nyata dari sinergi dan kolaborasi antara dua entitas Pertamina. “Alhamdulillah, PLTS atap ini telah kita resmikan. Kita harus terus memperkuat sinergi dan kolaborasi, karena ketika semua pihak saling mendukung, maka kontribusi nyata dari setiap langkah akan semakin terasa,” ujarnya.

PLTS dipasang di tiga bangunan utama Kilang Balikpapan, yaitu warehouse (1.635 kWp), workshop (744 kWp), dan Gedung New HSSE (138 kWp). Total kapasitas mencapai 2,5 MWp dan diperkirakan mampu menurunkan emisi karbon sebesar 3.798 ton CO₂ ekuivalen per tahun.

Didik menambahkan, pengoperasian PLTS ini menjadi bagian dari strategi efisiensi energi karena biaya energi di kilang merupakan pengeluaran terbesar kedua, yakni sekitar 4 hingga 5 persen dari total biaya operasional. “Melalui langkah-langkah efisiensi dan pemanfaatan energi yang lebih efektif, kita tidak hanya menurunkan emisi karbon, tetapi juga mengurangi beban biaya energi,” jelasnya.

PLTS ini telah mengadopsi teknologi terkini berbasis kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT), yang memungkinkan sistem pengawasan dan pengendalian secara daring dan real-time.

Selain di Kilang Balikpapan, Pertamina juga telah mengoperasikan PLTS di beberapa kilang lainnya, antara lain Dumai (3,77 MWp), Plaju (2,25 MWp), Cilacap (2,34 MWp), dan Balongan (1,51 MWp). Dengan penambahan instalasi di Balikpapan, total kapasitas PLTS yang dikelola Pertamina NRE di kilang-kilang KPI mencapai 12,37 MWp.

Direktur Proyek & Operasi Pertamina NRE, Norman Ginting, mengatakan bahwa sinergi antara KPI dan Pertamina NRE terus diperkuat, tidak hanya dalam pengembangan PLTS, tetapi juga melalui proyek flare gas to power. “KPI berperan dalam mengoptimalkan bisnis minyak dan gas, sementara Pertamina NRE mendukung penurunan emisi dari operasional Pertamina melalui energi hijau,” jelasnya.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menegaskan, pengembangan energi rendah karbon seperti panel surya menjadi salah satu strategi bisnis utama Pertamina. “Pemanfaatan energi hijau diharapkan dapat mendorong tercapainya target dekarbonisasi Pertamina sekaligus mendukung target Net Zero Emission Indonesia tahun 2060,” kata Fadjar.

Langkah ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam mendorong transisi energi yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin dalam penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di sektor energi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here